
Berlangsungnya sesi diskusi dalam rangkaian acara KMB 2025. Sumber. Dok. Pribadi
Lembaga Dakwah Kampus (LDK) Syahid menggelar Grand Opening Kelas Minat Bakat (KMB) 2025 bertema “Impactful Da’wah: Empowered to Create, Inspired to Da’wah” di Teater Lantai Satu FITK, pada Jumat (31/10). Kegiatan yang menghadirkan Rifki Ibadurrahman Rabbani, selaku Koordinator Ikhwan PABK 28 ini menjadi momentum pembuka bagi para peserta untuk mengasah potensi diri, menumbuhkan semangat berkarya, serta berdakwah secara kreatif dan berdaya guna.
Ketua pelaksana KMB LDK Syahid, Dzikry Adnan menjelaskan, penyelenggaraan KMB menjadi langkah strategis untuk membekali anggota baru dengan keterampilan penunjang akademik dan profesional. Tahun ini, sebanyak 661 peserta mengikuti pelatihan yang terbagi dalam lima kelas, yakni Public Speaking, Desain Grafis, Microsoft Office, Kepenulisan Fiksi, dan Konten Kreator. Setiap kelas dirancang agar peserta dapat menggali potensi diri sekaligus memperoleh pengalaman praktis yang bermanfaat dalam kehidupan perkuliahan maupun dunia kerja.
“Melalui kegiatan ini, LDK Syahid berupaya menghadirkan ruang pembelajaran yang mendorong pengembangan soft skill dan hard skill mahasiswa secara seimbang. Peserta dilatih agar memiliki bekal yang sesuai dengan potensi masing-masing, baik sebagai konten kreator, pendakwah, maupun profesional di bidang lain. Proses pelatihan juga diperkuat dengan materi dari para mentor, seperti kelas Kepenulisan Fiksi dan Microsoft Office, yang memberikan panduan teknis serta arahan pembelajaran selama kegiatan berlangsung,” jelasnya.
Salah satu peserta KMB 2025, Marlinda menyampaikan, kegiatan ini menjadi ajang pengenalan sekaligus sarana untuk mengembangkan potensi diri bagi anggota baru. Program ini menjadi langkah awal bagi mahasiswa baru untuk memahami bidang yang diminati serta menentukan arah pengembangan diri selama berorganisasi di LDK Syahid.
“kegiatan ini memberikan kesempatan untuk mengenal lebih dalam lingkungan LDK dan menemukan tujuan yang ingin dicapai selama bergabung di lembaga tersebut. Melalui sesi mentoring, peserta memperoleh gambaran yang lebih jelas mengenai rencana dan langkah yang dapat ditempuh dalam mengasah potensi. Pemilihan kelas Kepenulisan Fiksi menjadi bentuk komitmennya untuk terus berkembang serta menyalurkan minat dan bakat melalui wadah yang inspiratif,” ujarnya.
(Fayruz Zalfa Zahira)