
Berlangsungnya sesi materi dalam Workshop Instrumen Riset prodi KPI. Sumber. Dok. Pribadi
Program Studi (Prodi) Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI), Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi (FDIKOM) UIN Jakarta, menggelar Workshop Instrumen Riset di Ruang Teater Prof. Dr. Aqib Suminto pada Jumat (31/10). Kegiatan ini bertujuan memperkuat kemampuan riset dosen dan mahasiswa, khususnya dalam pengembangan kajian penyiaran dan komunikasi berbasis ilmiah. Workshop tersebut juga menghadirkan narasumber akademisi berpengalaman yang memberikan panduan teknis dalam penyusunan dan penerapan instrumen penelitian sosial.
Dekan FDIKOM, Gun Gun Heryanto menjelaskan, FDIKOM melalui prodi KPI menggelar Focus Group Discussion (FGD) sebagai tindak lanjut dari nota kesepahaman (MoE) tentang profesionalisme dalam tata kelola lembaga publik. Kegiatan ini bertujuan membangun pemimpin yang berkarakter, beretika, serta memiliki tanggung jawab sosial di masyarakat melalui kolaborasi dengan Komisi Penyiaran Indonesia (KPI).
“FGD menjadi sarana penguatan pemahaman nilai moral, etika, dan kepemimpinan dalam dunia publik. Selain itu, kegiatan ini juga berfokus pada uji validitas dan reliabilitas instrumen penelitian untuk mata kuliah Kepemimpinan dan Keamanan Publik sebelum diterapkan dalam riset lapangan, sehingga hasilnya dapat lebih terukur dan kredibel,” jelasnya.
Peserta seminar dan forum group discussion (FGD), Melisa Pamelia menyampaikan, nilai kepemimpinan dan keamanan publik menjadi fokus utama dalam kegiatan yang diikuti sejumlah mahasiswa. Seminar dan FGD ini menekankan pentingnya integritas serta profesionalisme dalam tata kelola lembaga publik sebagai langkah membangun pemimpin yang berkarakter dan beretika.
“Melalui kegiatan ini, peserta memperoleh pemahaman yang lebih mendalam mengenai nilai moral, etika, dan kepemimpinan dalam konteks dunia publik. Agenda ini diharapkan dapat menjadi bekal berharga bagi mahasiswa untuk menumbuhkan karakter kepemimpinan yang berlandaskan nilai-nilai moral dan memiliki tanggung jawab sosial di masyarakat,” ujarnya.
(Fayruz Zalfa Zahira)