107.9 RDKFM

Peringati Hari Santri, HMPS PAI Gelar Bedah Buku Perkuat Identitas dan Refleksi Kritis Santri di Era Modern

Pada Selasa (22/10), Himpunan Mahasiswa Program Studi (HMPS) Pendidikan Agama Islam (PAI) menggelar Diskusi Hari Santri di Ruang Teater Mahmud Yunus. Kegiatan ini juga membedah buku karya Dr. Suwendi, M.Ag., dengan tema “Rekonstruksi Narasi Pesantren: Analisis Kritis Media Massa dan Implikasinya terhadap Identitas Santri” sebagai upaya memperkuat pemahaman dan refleksi kritis terhadap peran santri di era modern. Salah satu panitia pelaksana, Arham Muhammad Robbani menyampaikan, acara tersebut menjadi momentum penting untuk menumbuhkan kembali peran santri dalam memberikan kontribusi nyata bagi bangsa. Melalui karya ilmiah yang dipaparkan oleh Dr. Suwendi, kegiatan ini diharapkan mampu memperkuat identitas santri di tengah tantangan media dan arus modernitas yang semakin kompleks. “Nilai-nilai kesantrian seperti keikhlasan, kemandirian, dan penguatan jati diri keislaman perlu terus ditanamkan dalam diri mahasiswa. Penghargaan terhadap peran santri dalam dinamika sosial di media juga menjadi hal penting, agar semangat intelektual dan kepekaan terhadap isu-isu kontemporer dapat tumbuh kuat di kalangan generasi muda,” ujarnya. salah satu peserta acara, Muhammad Royan mengungkapkan, kegiatan ini menarik karena memberikan wawasan luas melalui pembahasan berbagai buku yang relevan dengan kondisi masyarakat saat ini. Diskusi yang disajikan mampu membuka pandangan baru tentang bagaimana nilai-nilai intelektual dapat diterapkan dalam kehidupan modern yang sarat dengan tantangan digital dan derasnya arus informasi. “Melalui kegiatan ini, para peserta mendapatkan pemahaman yang lebih mendalam terhadap isu-isu aktual yang kerap muncul di media sosial. Isi buku yang dibahas memiliki kesinambungan dengan situasi terkini, sehingga nilai-nilai yang terkandung di dalamnya dapat menjadi pedoman bagi mahasiswa dalam menghadapi dinamika zaman secara kritis dan bijak,” ungkapnya. (Maura Maharani Rizky)

Atasi Kendala UKT, FORMABI UIN Jakarta Perkuat Penerima KIP Lewat Program ORMASI

Sesi talkshow dalam kegiatan ORMASI KIP. Sumber. Dok. Pribadi Forum Mahasiswa Bidikmisi (FORMABI) menyelenggarakan kegiatan Orientasi Mahasiswa Berprestasi (ORMASI) Kartu Indonesia Pintar (KIP) di Auditorium Harun Nasution (Harnas), pada Jumat (17/10). Kegiatan ini bertujuan untuk memperkuat peran mahasiswa penerima KIP dalam mengembangkan prestasi akademik sekaligus membantu mereka yang mengalami kesulitan membayar Uang Kuliah Tunggal (UKT). Melalui kegiatan tersebut, peserta juga dibekali dengan berbagai wawasan dan pengetahuan untuk mendukung pengembangan potensi diri di bidang akademik maupun nonakademik. Sekretaris Pelaksana (Sekpel) ORMASI KIP 2025, Hasna Nurulbaeti Fauzi menuturkan, pelaksanaan kegiatan tersebut bertujuan untuk membantu mahasiswa berprestasi yang mengalami kesulitan dalam membayar UKT. Pihak kampus menyediakan beasiswa berupa bantuan KIP bagi mahasiswa yang memenuhi syarat dan ketentuan yang telah ditetapkan. “Salah satu syarat untuk mengikuti program beasiswa KIP adalah mahasiswa berada pada semester satu hingga tiga. Setelah bantuan diberikan, akan diadakan pelatihan lanjutan agar penerima dapat mengelola bantuan tersebut dengan bijak. Harapannya, bantuan ini dapat dimanfaatkan secara optimal dan tidak digunakan untuk hal-hal yang kurang bermanfaat di masa mendatang,” tuturnya. Peserta acara ORMASI KIP 2025, Siti Fadilah Hidayat mengungkapkan, adanya bantuan KIP dari pihak kampus sangat membantu mahasiswa yang mengalami kesulitan dalam membayar UKT, terutama bagi mereka yang memiliki kendala ekonomi. Program tersebut dinilai mampu meringankan beban biaya pendidikan sekaligus memberikan semangat baru bagi mahasiswa untuk terus berprestasi. “Harapannya, kegiatan seperti ini dapat terus dilaksanakan dan tidak berhenti, karena mahasiswa sangat membutuhkan dukungan tersebut. Selain itu, para penerima bantuan juga diharapkan mampu mengelola keuangannya dengan bijak serta mempertahankan semangat belajar dan prestasi mereka,” ujarnya. (Nayla Putri Kamila)

Kuliah Umum KPI-Jurnalistik FDIKOM: Mengupas Peluang Bisnis Media Digital

Berlangsungnya Kuliah Umum KPI-Jurnalistik di Ruang Teater Prof. Dr. Aqib Suminto. Sumber. Dok. Pribadi Pada Selasa (14/10), Program Studi (Prodi) Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI) bersama Jurnalistik Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi (FDIKOM) UIN Jakarta menggelar Kuliah Umum bertema “Bisnis Media di Era Digital: Strategi Bisnis dan Realitas Fenomenologis.” Kegiatan yang berlangsung di Ruang Teater Prof. Dr. Aqib Suminto ini bertujuan memberikan wawasan dan pengalaman akademik bagi mahasiswa agar mampu memahami dinamika serta perkembangan bisnis media di era digital. Kepala prodi Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI), Yopi Kusmiati menuturkan, di era digital, mahasiswa dinilai telah siap menghadapi sekaligus mengembangkan industri bisnis berbasis digital. Beberapa mata kuliah kini berfokus pada digitalisasi, dan kuliah umum ini digelar untuk memperkuat pemahaman mahasiswa terhadap perkembangan industri media digital. Mahasiswa, khususnya generasi muda, diharapkan mampu memanfaatkan media digital secara bijak, bukan dikendalikan olehnya. “Kuliah umum ini bertujuan mengenalkan luasnya peluang industri media digital di berbagai bidang, seperti fashion, pendidikan, dan kecerdasan buatan,  agar mahasiswa FDIKOM, khususnya prodi KPI dan Jurnalistik, dapat mempersiapkan diri menghadapi dunia kerja digital,” ujarnya. Salah satu peserta kuliah umum, Gelsano Zevan Anargya mengungkapkan, topik yang diangkat sangat relevan dengan kondisi saat ini, di mana hampir seluruh aspek kehidupan telah beralih ke media digital. Media tradisional kini turut beradaptasi, sehingga pembahasan mengenai bisnis media digital menjadi penting bagi generasi muda untuk memahami arah perkembangan industri tersebut, terutama dari sisi peluang dan tantangannya. Menurutnya, siapa pun kini dapat membangun media sendiri melalui platform digital dengan kreativitas dan konsistensi, meski persaingan yang ketat menuntut strategi serta pemahaman audiens yang baik. “Generasi muda memiliki peran besar sebagai penggerak perubahan di industri media melalui ide, komunikasi, dan inovasi. Kuliah umum ini memberikan wawasan luas mengenai peluang di dunia media digital sekaligus memotivasi untuk terus belajar dan terlibat langsung dalam industri tersebut,” ungkapnya. (Nadine Fadila Azka)

Perluas Wawasan Hadis, HMPS ILHA Gelar Stadium Generale

Berlangsungnya Stadium Generale yang diselenggarakan HMPS ILHA. Sumber Dok. Pribadi Himpunan Mahasiswa Program Studi Ilmu Hadis (HMPS ILHA) Fakultas Ushuluddin (FU) UIN Jakarta menggelar Studium Generale bertajuk “A Contextual Approach of Maqasid al-Sunnah in Understanding Hadith”pada Senin (13/10) di Teater Lantai Empat FU. Kegiatan ini digelar untuk memperluas wawasan mahasiswa dalam memahami hadis melalui pendekatan maqasid al-sunnah yang kontekstual dan relevan dengan kehidupan modern. Ketua Umum HMPS ILHA, Fathur Heriansyah menjelaskan, seminar ini diselenggarakan sebagai upaya memperbarui cara pandang mahasiswa dalam memahami hadis secara lebih luas dan kontekstual. Selama ini, kajian hadis kerap berfokus pada aspek hukum dan sanad, sementara dimensi moral serta nilai kemanusiaan sering terabaikan. Melalui pendekatan maqashidah sunnah, peserta diajak memahami hadis bukan hanya sebagai sumber hukum, tetapi juga sebagai pedoman kebijaksanaan yang relevan dengan kehidupan modern. “Selama ini kajian hadis sering kali menekankan aspek hukum dan sanad, sementara dimensi moral dan nilai kemanusiaan cenderung dikesampingkan. Melalui pendekatan maqashidah sunnah, kami ingin mengajak mahasiswa memahami hadis secara lebih menyeluruh dan menggali nilai-nilai kebijaksanaan di dalamnya,” jelasnya. Peserta seminar, Ahmad Dzakwan Hadi menyampaikan, kegiatan ini menekankan pentingnya memahami makna kebahagiaan melalui penerapan syariat dan sunnah Rasulullah SAW dalam kehidupan sehari-hari. Menurutnya, seminar ini juga mendorong peserta untuk meneladani ajaran Islam secara utuh agar mampu mencapai keseimbangan antara kebahagiaan dunia dan akhirat. “Materi yang disampaikan sangat relevan dengan bidang Ilmu Hadis karena banyak mengutip sabda Rasulullah SAW. Harapannya, setelah mengikuti seminar ini, kami dapat lebih memahami dan mengamalkan nilai-nilai sunnah serta syariat Islam dalam kehidupan sehari-hari,” ucapnya. (Fayruz Zalfa Zahira)

Tekankan Pemahaman Peledakan, Prodi Teknik Pertambangan Gelar Stadium Generale

Berlangsungnya Stadium Generale prodi Teknik Pertambangan. Sumber. Dok. pribadi Program Studi (Prodi) Teknik Pertambangan, Fakultas Sains dan Teknologi (FST) UIN Jakarta, sukses menggelar stadium generale bertajuk “Antisipasi Dampak Peledakan di Pertambangan dan Konstruksi” pada Senin (13/10) di Ruang Teater Lantai Dua FST. Kegiatan ini bertujuan memperdalam pemahaman mahasiswa mengenai teknik peledakan di sektor pertambangan dengan penekanan pada penerapan yang profesional, tepat guna, dan berlandaskan prinsip keselamatan kerja. Perangkat acara Stadium Generale Teknik Pertambangan, Ferdi Ahmad Alfarizi menjelaskan, stadium generale ini menjadi wadah pembelajaran sekaligus penyegaran bagi mahasiswa Teknik Pertambangan yang telah mempelajari materi peledakan di perkuliahan. Menurutnya, kegiatan tersebut dirancang agar mahasiswa semakin memahami penerapan teknik peledakan secara tepat dan sesuai dengan kaidah keselamatan kerja di dunia pertambangan. “Target audiensnya memang khusus untuk mahasiswa Teknik Pertambangan karena tema peledakan ini sangat relevan dengan bidang mereka. Harapannya, setelah acara ini mahasiswa bisa lebih paham dan materi yang sudah pernah dipelajari dapat direfresh kembali,” jelasnya. Salah satu peserta Stadium General, Ghatan Hafidz Ilmi menuturkan, Diskusi stadium generale menyorot aspek teknis peledakan, termasuk penggunaan detonator listrik dengan long delay, perbandingan detonator elektronik, pengaturan delay, dan pengukuran getaran lewat peak particle velocity (PPV). Pembahasan juga mencakup struktur standard blasting di Indonesia dan studi kasus respons masyarakat, yang menegaskan perlunya penyesuaian teknis demi keselamatan dan kepatuhan regulasi. “Saya sebagai mahasiswa Teknik Pertambangan menganggap topik ini krusial karena peledakan kerap jadi solusi saat batuan tak bisa digali mesin. Dari sesi ini saya memperoleh pemahaman tentang long delay, perbedaan detonator, dan pengaturan frekuensi untuk meminimalkan getaran; materi dan studi kasusnya sangat membuka wawasan dan layak diterapkan di lapangan,” tuturnya. (Fayruz Zalfa Zahira)

Smart Media Collaboration: Wadah Mahasiswa Baru Jadi Generasi Kritis dan Produktif

Berlangsungnya acara SMC yang diselenggarakan oleh Komunitas Langkah Cerdas dengan Durus ID. Sumber. Dok. Pribadi Komunitas Langkah Cerdas bekerja sama dengan Durus ID menggelar acara Smart Media Collaboration (SMC) pada Jumat (10/10) di Langai tujuh Perpustakaan Umum UIN Jakarta. Kegiatan ini bertujuan memperkenalkan dunia media sekaligus membekali mahasiswa baru dengan keterampilan penulisan dan videografi, sebagai bentuk pendampingan dalam masa transisi mereka dari jenjang sekolah menengah atas menuju kehidupan kampus yang lebih dinamis dan kreatif. Founder SMC, Labib Nur Diansyah menjelaskan, kegiatan ini diselenggarakan untuk memperkenalkan kepada mahasiswa pentingnya memahami peran media di era digital yang berkembang pesat dan kompleks. Proses penyampaian pesan tidak berhenti pada ucapan, tetapi berlanjut ke tahap penulisan hingga menjadi karya visual seperti video atau konten kreatif yang memiliki nilai edukatif dan inspiratif. “Sebagai generasi muda, mahasiswa diharapkan tidak hanya berperan sebagai konsumen informasi, melainkan turut menjadi agen perubahan yang mampu menciptakan karya positif melalui media. Melalui kegiatan SMC, diharapkan lahir generasi yang lebih kritis, produktif, dan berdaya saing, sejalan dengan semangat untuk membangun masa depan yang lebih baik,” jelasnya. Salah satu peserta kegiatan SMC, Khofifah Fairuzzahwa mengungkapkan, keikutsertaan dalam acara ini menjadi langkah untuk mengembangkan kualitas diri sekaligus beradaptasi dengan dunia perkuliahan yang baru dijalani. Melalui kegiatan ini diharapkan dapat memperluas wawasan tentang cara mengelola media dengan bijak serta memanfaatkannya untuk hal-hal yang positif, inspiratif, dan berdampak bagi banyak orang. “Saya memiliki keinginan untuk menjadi seorang influencer yang mampu memberikan dampak baik bagi masyarakat. Oleh karena itu, saya ingin memperdalam kemampuan berbicara di depan umum sekaligus memahami etika penggunaan media sosial. Baginya, peran seorang influencer bukan hanya untuk dikenal luas, tetapi juga menjadi teladan dalam menyebarkan pesan positif yang dapat menginspirasi khalayak,” ungkapnya. (Nayla Putri Kamila)

Tekankan Integritas Keuangan Syariah, HMPS Perbankan Syariah Gelar Seminar

Berlangsungnya Opening Seminar Spectra 2025. Sumber. Dok. Pribadi Pada Kamis (8/10), Himpunan Mahasiswa Program Studi (HMPS) Perbankan Syariah (PSY) sukses menggelar Opening Seminar Spectra 2025 yang bertema “Nurturing Integrity through Islamic Finance”. Acara berlangsung di teater lantai lima Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) dengan menghadirkan Riris Aishah Prasetyowati selaku Dosen FEB sekaligus narasumber kompeten di bidang perbankan syariah.  Organizing Comitee (OC) Spectra 2025, Ali Yafi Yasya Ridho menjelaskan, integritas keuangan syariah merujuk pada cara kita menerapkan prinsip keadilan, transparansi, dan juga tanggung jawab moral yang sesuai dengan landasan keuangan syariah.  “Seminar ini bertujuan agar para mahasiswa terutama mahasiswa baru lebih memahami bagaimana sistem keuangan syariah itu berjalan. Oleh karena itu, diharapkan seluruh peserta dapat menerapkan sistem keuangan syariah yang sesuai dengan prinsip-prinsip yang telah disampaikan oleh narasumber,” ujarnya.  Salah satu peserta seminar, Garlan Wibowo mengungkapkan, tema seminar yang relevan dengan jurusan perkuliahan mendorong dirinya untuk menghadiri acara ini. Seminar tersebut juga memberikan pemahaman lebih terkait prinsip keuangan syariah terutama dalam konteks transparansi dan integritas “integritas dalam keuangan syariah sangat penting karena mencerminkan nilai-nilai Islam yang menekankan kejujuran, transparansi dan keadilan. Tanpa adanya integritas, maka prinsip-prinsip keuangan syariah dapat disalahgunakan dan kepercayaan masyarakat terhadap sistem keuangan maupun perbankan syariah bisa menurun,” pungkasnya.  (Mahendra Dewa Asmara)

Perkuat Pemahaman Nilai Pluralisme dan Jati Diri Bangsa, DEMA FDIKOM Sukses Gelar Semarak Budaya

DEMA FDIKOM sukses selenggarakan Semarak Budaya. Sumber. Dok. Pribadi Seminar bertajuk “Semarak Budaya” dengan tema “Pluralisme dan Kebudayaan dalam Konteks Persatuan Bangsa”diselenggarakan oleh Dewan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi (DEMA FDIKOM) di Teater lantai dua FDIKOM, pada Rabu (8/10). Kegiatan ini menghadirkan Milki Amirush Sholeh, M.Hum., peneliti dari Politica Research Consulting (PRC), yang bertujuan memperkuat nilai-nilai pluralisme sekaligus melestarikan kebudayaan sebagai upaya menjaga persatuan bangsa di tengah keberagaman masyarakat Indonesia. Ketua DEMA FDIKOM, Muhammad Khafidz Al Banan menuturkan, kegiatan tersebut merupakan upaya membangkitkan semangat pemahaman terhadap kebudayaan di kalangan mahasiswa FDIKOM. Seminar ini menjadi wadah bagi mahasiswa untuk memperdalam kesadaran akan pentingnya menjaga dan melestarikan nilai-nilai kebudayaan yang menjadi identitas bangsa. “Pemahaman terhadap pluralisme dinilai esensial karena keberagaman merupakan kekuatan yang harus dijaga agar tidak menimbulkan polarisasi dalam memandang perbedaan. Melalui kegiatan ini, diharapkan wawasan mahasiswa mengenai nilai-nilai kebudayaan semakin luas, sekaligus menumbuhkan kesadaran akan pentingnya merawat keberagaman dan memperkuat toleransi dalam kehidupan sosial,” tuturnya. Salah satu peserta, Muhammad Syafrinaluddin menyampaikan, pluralisme dan kebudayaan memiliki peran penting sebagai fondasi dalam menjaga keberagaman di Indonesia. Generasi muda diharapkan mampu menumbuhkan sikap toleran, menghargai perbedaan, serta berpartisipasi aktif dalam berbagai kegiatan kampus sebagai wujud nyata pelestarian nilai-nilai kebudayaan. Melalui kegiatan Semarak Budaya, diharapkan muncul kesadaran kolektif tentang pentingnya pluralisme dan kebudayaan sebagai jati diri bangsa yang perlu dijaga bersama. “Pluralisme di Indonesia terus menunjukkan perkembangan positif, namun masih menghadapi tantangan berupa sikap intoleransi di berbagai lapisan masyarakat. Karena itu, generasi muda memiliki peran penting dalam memperkuat kesadaran untuk menghargai perbedaan serta menjadi agen penyebar nilai-nilai toleransi di ruang publik demi terwujudnya kehidupan sosial yang harmonis dan inklusif,” ujarnya. (Maura Maharani Rizky)

Buka Milad ke-63, FU Tekankan Penguatan Nilai Agama dalam Konteks Kebangsaan

Tata panggung Orasi Ilmiah yang diselenggrakan oleh FU. Sumber. Dok. Pribadi Fakultas Ushuluddin (FU) menggelar Orasi Ilmiah dalam rangka Pengenalan Budaya Akademik (PBAK) sekaligus membuka peringatan Milad ke-63 di Auditorium Harun Nasution, pada Rabu (8/10). Kegiatan tersebut mengangkat tema “Peran Studi Agama dalam Ketahanan Nasional dan Hak Asasi Manusia (HAM)” sebagai upaya memperkuat pemahaman nilai-nilai keagamaan dalam konteks kebangsaan. Wakil Ketua Dewan Mahasiswa (DEMA) FU, Latifah Zahra menjelaskan, kegiatan ini bertujuan memberikan edukasi dan wawasan kepada Mahasiswa Baru (Maba) mengenai orasi ilmiah, peran studi agama di era modern, serta penerapan nilai-nilai HAM dalam kehidupan sehari-hari. Melalui kegiatan ini, diharapkan lahir mahasiswa yang unggul, kritis, dan berintegritas di berbagai bidang. “Selain itu, FU juga menggelar beragam lomba dalam rangka menyambut Milad ke-63, seperti tilawah Al-Qur’an, bedah buku, dan esai, serta memberikan beasiswa kepada 60 mahasiswa berprestasi sebagai bentuk apresiasi atas dedikasi mereka di bidang akademik maupun nonakademik,” jelasnya. Salah satu peserta acara, Aurelia Calista Onida mengungkapkan, kegiatan tersebut memberikan pemahaman mendalam kepada maba mengenai peran studi agama di Indonesia pada masa kini. Kegiatan ini dinilai selaras dengan kebutuhan generasi muda dalam menghadapi era teknologi yang terus berkembang, sekaligus menanamkan nilai-nilai spiritual di tengah kemajuan digital. “Selain pemaparan materi, mahasiswa juga memperoleh tips langsung untuk menghadapi dunia perkuliahan. Melalui kegiatan ini diharapkan lahir generasi mahasiswa yang unggul, kritis, dan adaptif terhadap perkembangan zaman, serta mampu membawa dampak positif bagi masyarakat di masa depan,” ungkapnya. (Yuzka Al-Mala)

Perkuat Literasi Keuangan, HMPS Eksyar dan GIS Gelar Seminar Pasar Modal Syariah

Berlangsungnya Seminar Pasar Modal Syariah di Teater Lantai Lima FEB. Sumber. Dok. Pribadi Himpunan Mahasiswa Program Studi Ekonomi Syariah (HMPS Eksyar) bekerja sama dengan Galeri Investasi Saham (GIS) menggelar seminar bertema “Investasi Saham Berbasis Syariah” di Teater Lantai lima Gedung Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Baru pada Senin (6/10). Kegiatan ini digelar untuk memperluas wawasan mahasiswa mengenai pasar modal sekaligus mendorong minat berinvestasi sesuai dengan prinsip-prinsip syariah. Salah satu anggota HMPS Eksyar Departemen Ekonomi Bisnis Syariah (EBS), Ikhwan Ramadhan menyampaikan, kegiatan tersebut dirancang untuk mempererat kolaborasi melalui pola simbiosis mutualisme antara HMPS dan lembaga semi otonom di lingkungan FEB. Kolaborasi ini diharapkan menjadi wadah bagi mahasiswa untuk saling bertukar pengetahuan sekaligus memperluas wawasan mengenai dunia investasi berbasis syariah. “Melalui kegiatan ini, mahasiswa diharapkan mampu memahami pentingnya literasi keuangan dan berperan aktif dalam mengembangkan minat investasi yang sesuai dengan prinsip syariah. Upaya ini juga menjadi langkah nyata dalam menciptakan generasi ekonomi syariah yang kompeten dan berdaya saing di masa depan,” ujarnya. Salah satu peserta seminar, Rihadatul ‘Ais menuturkan, kegiatan tersebut memberikan pemahaman mendalam mengenai berbagai aspek investasi, mulai dari konsep saham, pasar modal, hingga perbedaan antara investasi syariah dan non-syariah. Materi yang disampaikan dirancang agar mudah dipahami dan relevan dengan kebutuhan mahasiswa di era ekonomi digital. “Selain pemaparan materi, peserta juga memperoleh tips dan strategi praktis dalam berinvestasi secara cerdas dan bijak. Melalui seminar ini, mahasiswa didorong untuk lebih aktif mengenal dunia investasi syariah serta mampu mengelola keuangan dengan prinsip yang bertanggung jawab dan berkelanjutan,” tuturnya. (Fayruz Zalfa Zahira)