107.9 RDKFM

Berlangsungnya Diskusi Publik bertajuk “September Hitam” di FAH. Sumber. Dok. Pribadi


Lingkar Kajian IImu Sosial dan Sejarah (Lkissah), Angkatan Muda Peduli Hukum (AMPUH), dan Ruang Publik Politik (Rublikpol) menggelar Diskusi Publik bertajuk “September Hitam” di Fakultas Adab dan Humaniora (FAH) UIN Jakarta pada Rabu (24/7). Kegiatan ini bertujuan membangkitkan rasa keterikatan dan kepedulian masyarakat terhadap tanah air, dengan menyoroti banyaknya korban serta ratusan laporan yang menunjukkan kondisi bangsa masih menghadapi tantangan serius.

Ketua pelaksana (Ketuplak), Dhimas Sugian menjelaskan, tema “Menolak Lupa” diangkat sebagai pengingat atas belum adanya langkah serius dari pemerintah terkait penyelesaian pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM). Tema ini lahir dari rangkaian komunikasi diskusi yang dibangun sebagai ruang representasi bagi masyarakat yang tidak memiliki suara, sekaligus sebagai penegasan pentingnya menjaga ingatan kolektif terhadap sejarah kelam, terutama terkait hilangnya nyawa manusia.

“Melalui pengusungan tema ini, masyarakat diharapkan mampu merasakan keterikatan dan rasa memiliki terhadap tanah air. Kesadaran akan isu-isu terkini pun perlu ditingkatkan agar publik tidak mudah terprovokasi ataupun terseret opini tertentu, sehingga tercipta sikap kritis serta kepedulian yang lebih kuat terhadap kondisi bangsa,” jelasnya.

Peserta acara, Adiba Bahira Zahiyah menyampaikan, kurangnya transparansi anggaran dan berbagai aspek lainnya menunjukkan tata kelola negara belum berjalan optimal. Aspirasi rakyat pun dinilai belum sepenuhnya terealisasi, sehingga forum diskusi ini dianggap sebagai wadah penting untuk menyalurkan tuntutan masyarakat.

“Dalam pandangannya, perguruan tinggi memiliki peran strategis dalam menyeimbangkan isu-isu ini. Mahasiswa diharapkan mampu bersikap lebih bijaksana dalam menentukan pilihan politik sekaligus meningkatkan kesadaran terhadap lingkungan sekitar, sehingga tercipta partisipasi aktif dalam memperbaiki kualitas kehidupan berbangsa dan bernegara,” ujarnya.

(Maura Maharani Rizky)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *