DEMA FDIKOM sukses selenggarakan Semarak Budaya. Sumber. Dok. Pribadi
Seminar bertajuk “Semarak Budaya” dengan tema “Pluralisme dan Kebudayaan dalam Konteks Persatuan Bangsa”diselenggarakan oleh Dewan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi (DEMA FDIKOM) di Teater lantai dua FDIKOM, pada Rabu (8/10). Kegiatan ini menghadirkan Milki Amirush Sholeh, M.Hum., peneliti dari Politica Research Consulting (PRC), yang bertujuan memperkuat nilai-nilai pluralisme sekaligus melestarikan kebudayaan sebagai upaya menjaga persatuan bangsa di tengah keberagaman masyarakat Indonesia.
Ketua DEMA FDIKOM, Muhammad Khafidz Al Banan menuturkan, kegiatan tersebut merupakan upaya membangkitkan semangat pemahaman terhadap kebudayaan di kalangan mahasiswa FDIKOM. Seminar ini menjadi wadah bagi mahasiswa untuk memperdalam kesadaran akan pentingnya menjaga dan melestarikan nilai-nilai kebudayaan yang menjadi identitas bangsa.
“Pemahaman terhadap pluralisme dinilai esensial karena keberagaman merupakan kekuatan yang harus dijaga agar tidak menimbulkan polarisasi dalam memandang perbedaan. Melalui kegiatan ini, diharapkan wawasan mahasiswa mengenai nilai-nilai kebudayaan semakin luas, sekaligus menumbuhkan kesadaran akan pentingnya merawat keberagaman dan memperkuat toleransi dalam kehidupan sosial,” tuturnya.
Salah satu peserta, Muhammad Syafrinaluddin menyampaikan, pluralisme dan kebudayaan memiliki peran penting sebagai fondasi dalam menjaga keberagaman di Indonesia. Generasi muda diharapkan mampu menumbuhkan sikap toleran, menghargai perbedaan, serta berpartisipasi aktif dalam berbagai kegiatan kampus sebagai wujud nyata pelestarian nilai-nilai kebudayaan. Melalui kegiatan Semarak Budaya, diharapkan muncul kesadaran kolektif tentang pentingnya pluralisme dan kebudayaan sebagai jati diri bangsa yang perlu dijaga bersama.
“Pluralisme di Indonesia terus menunjukkan perkembangan positif, namun masih menghadapi tantangan berupa sikap intoleransi di berbagai lapisan masyarakat. Karena itu, generasi muda memiliki peran penting dalam memperkuat kesadaran untuk menghargai perbedaan serta menjadi agen penyebar nilai-nilai toleransi di ruang publik demi terwujudnya kehidupan sosial yang harmonis dan inklusif,” ujarnya.
(Maura Maharani Rizky)