107.9 RDKFM

Tanamkan Nilai Empati dan Jiwa Sosial, DEMA FDIKOM Sukses Gelar Bansos 2025

Foto bersama panitia Bansos 2025, yang melibatkan partisipasi mahasiswa baru FDIKOM. Sumber. Dok. Pribadi Pada Sabtu (11/10), Dewan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi (DEMA FDIKOM) UIN Jakarta menunjukkan komitmen terhadap kepedulian sosial melalui penyelenggaraan kegiatan Bantuan Sosial (Bansos) 2025 sebagai bentuk nyata pengabdian kepada masyarakat sekitar kampus. Kegiatan yang berlangsung di Taman Baca Amalia, Kecamatan Pondok Aren, Kota Tangerang Selatan ini melibatkan partisipasi aktif dosen, mahasiswa, serta berbagai elemen luar kampus dalam menyalurkan bantuan kepada warga yang membutuhkan. Ketua Pelaksana Bansos, Muhammad Syafiq Hisyam Ajjauzaqi menjelaskan, kegiatan ini menjadi agenda tahunan yang tidak hanya berfokus pada penyaluran bantuan, tetapi juga pada pembentukan karakter mahasiswa baru yang berjiwa sosial dan peduli terhadap lingkungan sekitar. Melalui kegiatan tersebut, mahasiswa diajak untuk menanamkan nilai empati dan tanggung jawab sosial sejak dini. “Selain itu, pelaksanaan Bansos juga memberikan kesempatan bagi peserta untuk mengasah kemampuan kepemimpinan, menjalin kerja sama dalam tim, serta menumbuhkan rasa solidaritas antar sesama. Pengalaman yang diperoleh diharapkan menjadi bekal berharga bagi mahasiswa dalam menjalani kehidupan kampus maupun berkontribusi bagi masyarakat di masa mendatang,” jelasnya. Koordinator bagian Fundraising, Reiski Novriansyah menuturkan, strategi panitia dalam mencapai target maksimal pada kegiatan ini dilakukan melalui berbagai upaya, seperti penggalangan dana di lingkungan kampus maupun di luar kampus, penjualan pakaian, minuman, dan makanan, serta menjalin kerja sama dengan berbagai pihak untuk memperluas jaringan donatur. Langkah-langkah tersebut menunjukkan komitmen panitia dalam memastikan kegiatan berjalan optimal dan tepat sasaran. “Melalui penyaluran bantuan dalam kegiatan ini, diharapkan masyarakat yang membutuhkan dapat merasakan manfaatnya secara langsung. Selain itu, kegiatan ini juga menjadi sarana untuk mempererat hubungan antara mahasiswa dan masyarakat, sekaligus menumbuhkan rasa empati dan kepedulian sosial yang berkelanjutan di kalangan generasi muda,” tuturnya. (Yuzka Al-Mala)

Perkuat Pemahaman Nilai Pluralisme dan Jati Diri Bangsa, DEMA FDIKOM Sukses Gelar Semarak Budaya

DEMA FDIKOM sukses selenggarakan Semarak Budaya. Sumber. Dok. Pribadi Seminar bertajuk “Semarak Budaya” dengan tema “Pluralisme dan Kebudayaan dalam Konteks Persatuan Bangsa”diselenggarakan oleh Dewan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi (DEMA FDIKOM) di Teater lantai dua FDIKOM, pada Rabu (8/10). Kegiatan ini menghadirkan Milki Amirush Sholeh, M.Hum., peneliti dari Politica Research Consulting (PRC), yang bertujuan memperkuat nilai-nilai pluralisme sekaligus melestarikan kebudayaan sebagai upaya menjaga persatuan bangsa di tengah keberagaman masyarakat Indonesia. Ketua DEMA FDIKOM, Muhammad Khafidz Al Banan menuturkan, kegiatan tersebut merupakan upaya membangkitkan semangat pemahaman terhadap kebudayaan di kalangan mahasiswa FDIKOM. Seminar ini menjadi wadah bagi mahasiswa untuk memperdalam kesadaran akan pentingnya menjaga dan melestarikan nilai-nilai kebudayaan yang menjadi identitas bangsa. “Pemahaman terhadap pluralisme dinilai esensial karena keberagaman merupakan kekuatan yang harus dijaga agar tidak menimbulkan polarisasi dalam memandang perbedaan. Melalui kegiatan ini, diharapkan wawasan mahasiswa mengenai nilai-nilai kebudayaan semakin luas, sekaligus menumbuhkan kesadaran akan pentingnya merawat keberagaman dan memperkuat toleransi dalam kehidupan sosial,” tuturnya. Salah satu peserta, Muhammad Syafrinaluddin menyampaikan, pluralisme dan kebudayaan memiliki peran penting sebagai fondasi dalam menjaga keberagaman di Indonesia. Generasi muda diharapkan mampu menumbuhkan sikap toleran, menghargai perbedaan, serta berpartisipasi aktif dalam berbagai kegiatan kampus sebagai wujud nyata pelestarian nilai-nilai kebudayaan. Melalui kegiatan Semarak Budaya, diharapkan muncul kesadaran kolektif tentang pentingnya pluralisme dan kebudayaan sebagai jati diri bangsa yang perlu dijaga bersama. “Pluralisme di Indonesia terus menunjukkan perkembangan positif, namun masih menghadapi tantangan berupa sikap intoleransi di berbagai lapisan masyarakat. Karena itu, generasi muda memiliki peran penting dalam memperkuat kesadaran untuk menghargai perbedaan serta menjadi agen penyebar nilai-nilai toleransi di ruang publik demi terwujudnya kehidupan sosial yang harmonis dan inklusif,” ujarnya. (Maura Maharani Rizky)