
Kepala BNN, Marthinus Hukom saat menandatangani prasasti Cilegon bersih narkoba pada Hari Santri Nasional. Sumber. Banten Pos
Pada Selasa (22/10), Deklarasi Santri Pelajar dan Pemuda Anti Narkoba di Alun-Alun Kota Cilegon, Banten berupaya mengatasi penyalahgunaan narkoba. Badan Narkotika Nasional (BNN) mengajak santri dan ulama untuk meningkatkan kewaspadaan di kalangan masyarakat. Melalui kerja sama ini, diharapkan pesan tentang bahaya narkoba dapat lebih mudah diterima dan dipahami. BNN menyadari bahwa santri dan ulama memiliki pengaruh signifikan dalam masyarakat, terutama di kalangan generasi muda.
Mahasiswa Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi (FDIKOM), jurusan Bimbingan Penyuluhan Islam (BPI), semester tujuh, Muhammad Dasras menuturkan, santri dan ulama adalah figur panutan yang memiliki peran penting dalam memberikan pemahaman, salah satunya tentang bahaya narkoba dari sudut pandang agama dan moral. Keduanya diharapkan dapat menjadi teladan bagi generasi muda dan berkontribusi dalam menciptakan lingkungan yang lebih sehat.
“Strategi BNN sangat baik dalam melibatkan komunitas pesantren mencakup penyuluhan, seminar, dan pengembangan materi edukasi yang sesuai dengan konteks pesantren, sehingga dapat lebih mudah dipahami oleh masyarakat. Sayangnya, banyak kalangan yang masih menganggap masalah ini tidak relevan dengan mereka. Untuk itu, kerja sama antara BNN dan lembaga pendidikan Islam perlu ditingkatkan melalui program-program berkelanjutan yang melibatkan diskusi dan kegiatan bersama,” ujarnya.
Mahasiswa Fakultas Syariah dan Hukum (FSH), jurusan Hukum Keluarga (HK), semester tiga, Alina Alishba Aghnia menjelaskan, perlu program pelatihan dan penyuluhan khusus yang akan fokus pada pengenalan gejala penyalahgunaan narkoba dan cara pencegahannya, khususnya terhadap generasi muda. Lembaga pendidikan Islam akan menyambut secara positif, terutama saat mereka menyadari relevansi isu narkoba dalam kehidupan sehari-hari dan dampaknya pada generasi.
“Masyarakat umum diharapkan dapat mendukung inisiatif ini dengan berpartisipasi dalam program-program edukasi, menyebarkan informasi tentang bahaya narkoba, dan menciptakan lingkungan yang mendukung perilaku sehat. Dengan kolaborasi ini, diharapkan Indonesia dapat lebih siap dalam menghadapi tantangan penyalahgunaan narkoba di masa depan. Penting juga untuk memanfaatkan pengaruh tersebut agar pesan tentang bahaya narkoba dapat tersampaikan secara efektif,” jelasnya.
(Asy Syifa Salsabila)