RDK FM

Wamenkominfo, Nezar Patria. Sumber. RRINews


Perubahan besar sedang terjadi dalam lanskap media di era digital. Pada Rabu (04/7), Wakil Menteri Komunikasi dan Informasi (Wamenkominfo), Nezar Patria mengatakan, bahwa media besar saat ini sedang mengalami kesulitan, sementara media kecil memiliki biaya operasional yang lebih efisien. Dalam era disrupsi digital, muncul berbagai media baru yang lebih tersegmentasi dan berinteraksi langsung dengan audiens. Di samping itu, karena media kini sangat beragam, maka perubahan tersebut tidak hanya mempengaruhi cara informasi disampaikan dan dikonsumsi, tetapi juga mengubah dinamika kontrol informasi.

Mahasiswa Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi (FDIKOM), jurusan Jurnalistik, semester empat, Muhammad Shohibul Izar menuturkan, pertukaran informasi tidak dapat diterima secepatnya. Salah satu aspek utama dari perubahan tersebut adalah transisi dari media tradisional ke media digital. Dalam menghadapi disrupsi digital, media di Indonesia beradaptasi dengan cara inovatif. 

“Media harus mengembangkan produk jurnalistik dan model bisnis yang lebih efektif. Media juga harus memiliki posisi yang baik dan berinovasi dalam model bisnis. Contohnya, media berlangganan menggunakan mekanisme untuk meningkatkan pendapatan. Selain itu, internet dan media sosial (medsos) telah menjadi sumber informasi utama bagi masyarakat,” tuturnya.

Mahasiswa Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK), jurusan Pendidikan Kimia, semester enam, Nabila A’idah menjelaskan, disrupsi digital adalah perubahan besar yang terjadi karena perkembangan teknologi digital. Perubahan lanskap media sangat signifikan. Tantangan yang dihadapi adalah memetakan situasi dengan tepat serta merumuskan model bisnis yang baru. 

“Perubahan lanskap media juga membawa konsekuensi sosial dan politik. Penyebaran berita palsu dan informasi yang tidak terverifikasi dengan cepat melalui medsos mengancam integritas informasi dan kebenaran. Perubahan lanskap media di tengah disrupsi menuntut kita untuk lebih kritis dalam mengonsumsi informasi, serta mendorong industri media untuk beradaptasi dan berinovasi dalam menghadapi tantangan yang ada,” pungkasnya.

(Azaria Suci Fernada)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *