RDK FM

Suasana booth J-Fair X Surat Sobek yang digelar di depan Gedung SC UIN Jakarta pada Jumat (11/10).


Himpunan Mahasiswa Program Studi (HMPS) Jurnalistik sukses menggelar Jurnalistik Fair (J-Fair) 2024 yang berkolaborasi dengan Surat Sobek. Acara tersebut bertemakan “Change For Zero Waste”, karena agenda J-Fair tahun ini berfokus untuk meningkatkan minat mahasiswa agar lebih peduli terhadap lingkungan. Agenda diadakan dengan konsep open booth yang dibuka di depan Gedung Student Center (SC) pada Jumat (11/10). Kegiatan open booth sangat menarik perhatian karena terdapat games yang menambah keseruan. Selain itu, pengunjung juga dapat mencoba mendaur ulang kertas dan menggunakannya kembali layaknya kertas baru. 

Ketua pelaksana J-Fair 2024, Ariq Barruttamam Muflih menjelaskan, tujuan utama penyelenggaraan J-Fair setiap tahunnya adalah untuk memperkenalkan dan memperluas pemahaman tentang dunia jurnalistik. Agenda ini berfokus untuk memperkenalkan jurusan Jurnalistik kepada lingkungan internal kampus UIN Jakarta, serta masyarakat di luar kampus. Agenda ini berfokus guna ingin menunjukkan, bahwa jurusan Jurnalistik tidak hanya eksis, tetapi juga berperan aktif dalam membentuk jurnalis yang kompeten melalui J-Fair.

“Kami mengadakan J-Fair dengan tujuan memperkenalkan jurusan Jurnalistik UIN Jakarta kepada teman-teman di kampus dan masyarakat luas. Melalui acara ini, kami ingin menunjukkan peran aktif jurusan kami dalam membentuk jurnalis yang kompeten. Salah satu kegiatan utama yang diadakan adalah pameran eksibisi, di mana kami menampilkan karya-karya mahasiswa untuk memperlihatkan proses pembuatan konten jurnalistik, serta meningkatkan apresiasi terhadap dunia jurnalistik,” jelasnya.

Dirinya berharap, seluruh panitia dan pengunjung booth J-Fair bisa mendapatkan insight baru, karena tema tahun ini membawa tema yang cukup anti-mainstream, yakni tentang lingkungan hidup. Hal ini membuat teman-teman perlu belajar lebih mengenai hal tersebut. Agenda ini juga diharapkan dapat menjadi pengalaman baru bagi panitia untuk belajar bagaimana membuat acara dan mengonsepkannya dari awal hingga akhir. 

Founder Surat Sobek, Luthfi Khairul Umam menuturkan, sudah menjadi hal umum bahwa produksi kertas di lingkungan kampus sangat tinggi, bahkan banyak kertas bekas dengan label universitas berakhir sebagai bungkus makanan. Upcycling bisa menjadi solusi, di mana kertas bekas diolah menjadi produk baru, seperti tiket acara, booklet, atau sertifikat kegiatan. Langkah ini tidak hanya mengurangi limbah, tetapi juga menunjukkan komitmen universitas terhadap keberlanjutan dan meningkatkan kesadaran lingkungan di kalangan mahasiswa.

.“Dengan diadakannya agenda kolaborasi ini, harapan kami adalah membangun kesadaran individu dan komunal melalui program “senggol teman sebelah”. Kami tidak berusaha menyelamatkan Kutub Utara atau hutan di Riau dan Kalimantan, karena itu bukan bidang kami. Kami ingin menunjukkan bahwa sampah, seperti bungkus rokok, sebenarnya bukan sampah. Ketika manfaatnya selesai, kita seharusnya tidak langsung menganggapnya sebagai limbah. Mari kembalikan barang-barang tersebut dalam keadaan baik dan berupaya untuk mendaur ulang,” pungkasnya.

(Fadil Achmad Fauzi)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *