RDK FM

BNPB yang sedang bertugas menanggulangi bencana alam di Indonesia. Sumber. BNPB


Wakil Presiden Republik Indonesia (RI) Ma’ruf Amin, dalam rapat koordinasi nasional penanggulangan bencana (Rakornas PB), meminta stakeholders di seluruh Indonesia. Oleh karena itu, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) bersama organisasi dan para relawan, perlu saling bahu membahu dalam mengembangkan teknologi, serta menghadirkan inovasi agar penanggulangan bencana di dalam negeri dapat dioptimalkan. Edukasi dan preventif perlu lebih diperhatikan agar meminimalisir resiko dampak dan korban, khususnya pada beberapa lokasi yang memiliki potensi tinggi bencana alam.

Bagian Divisi Bantuan, Kesehatan, dan Sosial, Korps Sukarela (KSR) UIN Jakarta, Bella Ayu Kartini menyatakan, penanggulangan bencana di Indonesia dominan ditanggapi secara cepat oleh pemerintah, serta ditangani secara sigap oleh pihak penanggulangan bencana daerah hingga nasional. Organisasi sukarelawan juga sangat dibutuhkan guna efisiensi waktu.


“Organisasi seperti Palang Merah Indonesia (PMI), Palang Merah Remaja (PMR), pencinta alam hingga para relawan juga sangat dibutuhkan untuk mengefisiensi waktu dalam mengevakuasi korban bencana alam. Teknologi yang digunakan pada saat ini masih perlu dioptimalkan dan dikembangkan, sehingga berita mengenai bencana alam di Indonesia mampu tersebar secara merata dengan cepat dan akurat,” tuturnya.

Mahasiswa Fakultas Sains dan Teknologi (FST), jurusan Biologi, semester sepuluh, Nurullia Wahda menuturkan, informasi yang diberikan oleh pihak Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) sejauh ini cukup informatif, tetapi belum menyeluruh. Beberapa informasi disebar terlambat atau tidak sesuai dengan waktu kejadian di lapangan.

“Pembuatan akses penyebaran informasi melalui internet bisa menjadi pilihan dengan memanfaatkan perkembangan teknologi yang ada, sehingga penyebaran berita dapat diakses lebih awal dengan efektif dan fleksibel. Meskipun begitu, edukasi mengenai penanggulangan bencana perlu ditekankan kembali guna mengatasi bencana alam yang terjadi, khususnya bagi masyarakat yang masih awam dan jauh dari kebebasan akses informasi,” jelasnya.

(Asy Syifa Salsabila)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *