Siswa yang sedabng dalam pendaftaran PPDB untuk bersekolah negeri. Sumber. antaranews.com
Dinas Pendidikan (Disdik) Daerah Khusus Ibukota Jakarta baru saja menandatangani komitmen dukungan terhadap pelaksanaan Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) untuk tahun ajaran 2024/2025. Penandatanganan ini berlangsung di Balai Penjaminan Mutu Pendidikan (BPMP) DKI Jakarta. PPDB diharapkan dapat menjadi sarana untuk melanjutkan pendidikan anak-anak yang putus sekolah, membantu mewujudkan program wajib belajar 12 tahun, dan mengoptimalkan partisipasi masyarakat dalam proses pembelajaran.
Mahasiswa Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK), jurusan Pendidikan Bahasa Arab (PBA), semester enam, Zida Rahma Ummi menyatakan, program PPDB saat ini sudah cukup baik dijalankan. Namun, ia menyoroti adanya masalah terkait peraturan umur. Jika ada anak yang belum cukup umur untuk masuk sekolah negeri di tingkat Sekolah Dasar (SD), maka hal tersebut menjadi penghambat untuk masuk ke sekolah negeri jenjang selanjutnya.
“Akibatnya, banyak siswa yang akhirnya memilih untuk bersekolah di sekolah swasta. Selain itu, banyak juga terjadi ketidakmerataan dalam proses seleksi siswa baru. Salah satu contohnya adalah adanya pemalsuan berkas sertifikat atau alamat guna meningkatkan peluang masuk ke sekolah tertentu. Dengan ini, sistem PPDB perlu ditingkatkan, terutama dalam hal pemerataan akses pendidikan yang layak,” tuturnya.
Guru Sekolah Serambi Depok, Adelia Yulianti mengatakan, pelaksanaan PPDB yang dibijakkan pemerintah saat ini sudah cukup baik. Dengan adanya PPDB, siswa memiliki banyak peluang untuk masuk ke sekolah negeri, karena proses ini tidak membeda-bedakan kategori siswa, tetapi menyamakan mereka sesuai dengan bidangnya.
“Mengenai hal ini, penting bagi seluruh pihak untuk menekankan urgensi peningkatan objektivitas dan transparansi dalam pelaksanaan PPDB tahun ini dan seterusnya. Hal ini diperlukan untuk meminimalisir kesalahan dan ketidakadilan dalam proses penerimaan siswa baru,” jelasnya.
(Edith Indah Lestari)