Kampanye 7.500 langkah per hari dari Pemprov DKI Jakarta. Sumber. RM.ID
Pada Senin (10/06), Pemerintah Provinsi (Pemprov) Daerah Khusus Ibu Kota (DKI) Jakarta, kampanyekan jalan kaki 7.500 langkah per hari demi wujudkan kualitas udara yang lebih baik di Jakarta. Upaya tersebut dilakukan untuk mendorong masyarakat dalam menjalani gaya hidup yang sehat, serta menjaga sumber daya manusia (SDM) berkualitas sebagai kota global.
Mahasiswa Fakultas Sains dan Teknologi (FST), jurusan Kimia, semester delapan, Adela Revita menanggapi, kampanye berjalan tersebut merupakan langkah awal dalam terciptanya udara bersih secara perlahan. Kampanye tersebut akan berlangsung efektif jika seluruh warga berkontribusi secara aktif. Di samping itu, kampanye dimulai dengan perlahan untuk menjadi awalan atas kesadaran masyarakat.
“Hambatan ditemukan dalam pengupayaan kampanye tersebut, salah satunya adalah kurangnya rasa peduli masyarakat untuk ikut berpartisipasi. Berbagai upaya pemerintah lakukan untuk meningkatkan minat masyarakat, seperti penyediaan infrastruktur untuk pejalan kaki. Langkah selanjutnya yang harus diambil adalah, Pemprov DKI Jakarta diharapkan turut berpartisipasi langsung dalam memastikan masyarakat turut berkontribusi,” tuturnya.
Mahasiswa FST, jurusan Biologi, semester enam, Karina Dewi mengatakan, Jakarta termasuk ke dalam kota yang memiliki tingkat polusi tinggi. Kampanye yang diwacanakan pemerintah dirasa kurang memiliki andil dalam mengatasi masalah polusi udara Jakarta. Kemudahan yang diperoleh masyarakat pada akhirnya menyebabkan rendahnya tingkat kesadaran masyarakat itu sendiri.
“Namun, dengan ketegasan dan upaya yang pemerintah lakukan secara perlahan, masyarakat mulai sadar akan pentingnya kondisi udara sekitar. Organisasi dan komunitas yang turut diusung oleh mahasiswa dapat membantu mengkampanyekan kegiatan kaki 7.500 langkah perhari, misalnya dengan cara mengadakan acara peduli akan lingkungan dan kesehatan diri sendiri,” katanya.
Dirinya menambahkan, pemerintah turut membuka relasi untuk memudahkan organisasi maupun komunitas dalam bekerja sama merealisasikan kampanye yang sedang diupayakan. Dengan terwujudnya kampanye tersebut, masyarakat akan mendapatkan hasilnya, yakni dari pola hidup sehat melalui olahraga dan udara yang bersih.
(Gisska Putri Hidayat)