
Konsistensi UIN Jakarta dalam konsep green campus. Sumber. arina.id
Dalam momentum Hari Bumi yang diperingati pada Selasa (22/04), UIN Jakarta menegaskan komitmennya terhadap green campus melalui kebijakan ramah lingkungan seperti pengelolaan sampah dan ruang terbuka hijau. Tanpa seremoni khusus, semangat keberlanjutan tetap hidup sebagai bagian dari kesadaran institusi menghadapi perubahan iklim dan upaya menjadi solusi global dari lingkungan terdekat. Langkah ini diharapkan menginspirasi sivitas akademik untuk lebih peduli terhadap kelestarian bumi.
Mahasiswa Fakultas Psikologi (FPSI), jurusan Psikologi, semester empat, Nanda Wulan Safitri menuturkan, upaya kampus dalam mendukung kampanye go green dianggap penting untuk meningkatkan kesadaran menjaga lingkungan. Beberapa fasilitas go green telah direalisasikan di UIN Jakarta, meskipun belum seluruhnya berfungsi optimal.
“Melalui langkah ini, sivitas akademik harus lebih terlatih dan terbiasa menerapkan perilaku yang berpihak pada kelestarian lingkungan. Selain itu, kesadaran masyarakat perlu dibangun lewat langkah sederhana seperti tidak membuang sampah sembarangan. Pada Hari Bumi, diharapkan pemerintah membuat kebijakan konkret dan masyarakat lebih peduli terhadap bumi yang kita tempati,” tuturnya.
Anggota aktif Mahasiswa Pencinta Alam (Mapala) Arkadia, Muhammad Rayhan menyampaikan, dukungan terhadap peringatan Hari Bumi sebagai bentuk perhatian terhadap isu lingkungan sangat penting. Sebagai kampus yang menerapkan konsep green campus, UIN Jakarta dinilai telah mengambil langkah penting dalam menjaga kualitas lingkungan di tengah kepadatan kota dan tingginya tingkat polusi.
“Kehadiran ruang terbuka hijau di lingkungan kampus memungkinkan mahasiswa tetap mengakses udara yang lebih bersih dan suasana belajar yang lebih sehat, meski berada di wilayah urban yang padat aktivitas,” ucapnya.
Dirinya menambahkan, manusia sebagai pengelola utama ekosistem memiliki tanggung jawab besar dalam menjaga keseimbangan lingkungan. Kelestarian alam perlu dipertahankan agar sumber daya yang ada tidak habis dieksploitasi. Kerusakan yang tidak terkendali dapat berdampak langsung pada kualitas hidup manusia yang semakin sulit mendapatkan udara sehat di masa mendatang.
(Fayruz Zalfa Zahira)