
Gedung Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik UIN Jakarta, kampus peraih peringkat pertama secara nasional dalam tata kelola anggaran. Sumber. goraedu.com
Rasa apresiasi dan kebahagiaan turut dirasakan oleh mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta setelah kampusnya berhasil meraih peringkat pertama secara nasional dalam tata kelola anggaran. Pengakuan ini diberikan berdasarkan hasil evaluasi pemerintah terhadap pengelolaan anggaran di atas 800 miliar rupiah, dengan penilaian mencakup aspek efisiensi, ketepatan waktu, serta kepatuhan terhadap regulasi. Dalam kategori tersebut, UIN Jakarta dinilai sebagai institusi paling unggul dan berhasil meraih penghargaan sebagai satuan kerja terbaik tingkat nasional.
Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) jurusan Akuntansi semester empat, Muhammad Rafi mengungkapkan, pencapaian UIN Jakarta sebagai peringkat pertama dalam pengelolaan anggaran merupakan bukti nyata profesionalisme dan tanggung jawab kampus dalam mengelola keuangan secara efisien dan transparan. Hal ini berdampak positif bagi mahasiswa, seperti tersedianya fasilitas baru di lingkungan FEB yang mendukung aktivitas belajar dan pengembangan diri.
“Prestasi ini bukan hanya membanggakan, tapi juga menunjukkan keseriusan kampus dalam memanfaatkan anggaran untuk menunjang kebutuhan mahasiswa, baik dari segi fasilitas, program akademik, maupun kegiatan pengembangan minat dan bakat. Hal ini tentu harus terus dipertahankan dan ditingkatkan,” ungkapnya.
Mahasiswa Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi (FDIKOM) jurusan Komunikasi Penyiaran Islam (KPI) semester empat, Marie Muhammad Wildan mengatakan, transparansi pengelolaan anggaran dinilai perlu terus dijaga agar mahasiswa semakin percaya dan merasakan manfaatnya secara langsung. Pengelolaan anggaran yang terbuka juga menjadi indikator penting bagi akuntabilitas kampus dalam menjalankan program kerja dan pengembangan fasilitas mahasiswa.
“Penghargaan ini membuktikan kinerja kampus diakui secara nasional dan patut diapresiasi. Tapi yang lebih penting, penggunaan anggarannya juga harus terus terbuka dan jelas, agar mahasiswa tidak hanya bangga, tetapi juga bisa merasakan manfaatnya dalam bentuk fasilitas, pelayanan, dan program-program kampus yang lebih baik,” ujarnya.
(Fayruz Zalfa Zahira)