
UIN Jakarta Adakan Pemeriksaan Kesehatan Gratis di Aula Madya.
Dalam rangkaian acara untuk memeriahkan Hari Santri tahun 2024 kali ini, UIN Jakarta berkesempatan bekerja sama dengan Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Tangerang Selatan (Tangsel) untuk menyelenggarakan cek kesehatan gratis. Pemeriksana ini juga ditujukan sebagai mitigasi Penyakit Tidak Menular (PTM) bagi seluruh sivitas akademika dan masyarakat umum. Kegiatan tersebut diadakan di Aula Madya Lt. 1 UIN Jakarta, pada Selasa (22/10).
Penanggung jawab program PTM, Dian Ratih menjelaskan, pada kesempatan kali ini UIN Jakarta bekerja sama dengan Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) Pisangan. Hal ini sesuai dengan perintah dari Dinkes Tangsel untuk mengadakan cek kesehatan sekaligus mitigasi PTM di kalangan sivitas akademika, serta masyarakat umum sekitar Kampus 1 UIN Jakarta.
“Pada kesempatan kali ini ada beberapa cek kesehatan gratis, di antaranya deteksi dini hipertensi, diabetes melitus, obesitas, penyakit paru obstruktif kronis, dan deteksi dini gangguan indera. Angka penyakit PTM semakin meningkat, sehingga perlu adanya screening kesehatan untuk mendeteksi. Hal ini bertujuan agar yang sehat tidak menjadi sakit dan yang sakit PTM dapat terkendali. Seluruh cek kesehatan gratis karena sudah di-cover oleh pemerintah Kota Tangsel,” jelasnya.
Mahasiswa Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK), jurusan Pendidikan Agama Islam (PAI), semester lima, Ade Ramadhan mengungkapkan, kegiatan seperti ini sangat bermanfaat bagi setiap pribadi dan secara umum bagi sivitas akademika. Jika dilakukan setiap bulan dengan sosialisasi yang masif, maka akan lebih banyak pengunjung yang datang dan merasakan manfaatnya.
“Perlu adanya pemberitahuan dan sosialisasi terkait pemberitahuan cek kesehatan gratis ini. Sebab, karena minimnya informasi dan tidak ada sosialisasi melalui media sosial, maka pendatangnya tidak banyak. Tidak ada hal yang perlu diperbaiki dalam kegiatan ini jika berbicara teknis di lapangan, semua hal yang ada sudah cukup baik dan menunjang.Namun, promosi yang masif bisa lebih diperhatikan. Hal ini ditujukan agar program tidak sekadar terlaksana saja, tetapi benar-benar tepat sasaran,” ungkapnya.
(Rayhan Anugerah Ramadhan)