RDK FM

Aksi Benah UIN di depan Rektorat. Sumber. Dok. Pribadi


Mahasiswa UIN Jakarta menggelar aksi di depan Rektorat pada Selasa (6/5) untuk menuntut transparansi Uang Kuliah Tunggal (UKT) dan evaluasi kebijakan kampus. Aksi ini dipicu oleh ketidakjelasan pengelolaan dana, pemindahan fasilitas kesehatan dan parkir, serta penolakan terhadap komersialisasi kampus. Aksi melibatkan berbagai elemen mahasiswa lintas fakultas sebagai bentuk solidaritas terhadap kondisi kampus yang dinilai kian tidak berpihak pada mahasiswa. 

Mahasiswa Fakultas Ushuluddin (FU), jurusan Aqidah dan Filsafat Islam (AFI), semester delapan, Fajar Alhakim Mubarok menjelaskan, aksi ini merupakan rangkaian peringatan Hari Buruh Nasional dan Hari Pendidikan Nasional. Isu utama adalah kenaikan Uang Kuliah Tunggal yang dianggap tidak sebanding dengan fasilitas yang diterima, serta kebijakan kampus yang dinilai kurang efektif dan relevan. 

“Di sisi lain, pemerintah menegaskan tidak akan menaikkan UKT dan berkomitmen menambah beasiswa untuk meringankan beban mahasiswa. Namun, pemangkasan anggaran pendidikan menimbulkan kekhawatiran terhadap kualitas pendidikan. Mahasiswa terus menggelar aksi menuntut transparansi anggaran dan pendidikan yang adil serta menolak kebijakan yang memberatkan, seperti sistem pinjaman pendidikan dan militerisme di kampus,” jelasnya. 

Mahasiswa Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi (FDIKOM), jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI), semester empat, Arif Alamsyah Siregar mengungkapkan, aksi massa yang digelar seharusnya tidak perlu terjadi apabila jajaran rektorat membuka ruang dialog dan forum diskusi yang inklusif bagi mahasiswa. Keterbukaan semacam itu dinilai penting untuk menjembatani aspirasi, sehingga tujuan dan cita-cita bersama antara mahasiswa dan pihak kampus dapat dicapai secara konstruktif. 

“Melalui aksi ini, mahasiswa berharap pihak rektorat dapat mengevaluasi kembali seluruh tuntutan yang telah disampaikan secara serius dan menyeluruh. Tuntutan ini juga diharapkan menjadi landasan dalam membenahi berbagai kebijakan yang dinilai belum berpihak kepada mahasiswa, demi terwujudnya lingkungan akademik UIN Jakarta yang lebih transparan, responsif, dan progresif di masa mendatang,” ungkapnya. 

(Yuzka Al-Mala)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *