RDK FM

Aksi Dukung Cukai MBDK. Sumber. Persada FM


Pada Selasa (13/8), peraturan pemerintah mengenai aturan produksi minuman berpemanis dalam kemasan (MBDK) menuai respons masyarakat. Staf bidang penelitian Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI), Rafika Zulfa mengatakan pola konsumsi masyarakat terhadap MBDK harus diatur, salah satunya dengan pengenaan cukai pada produk tersebut sebagai upaya perlindungan konsumen.

Mahasiswa Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK), jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial (PIPS), semester empat, Nova Amalia mengungkapkan, konsumsi minuman manis dalam bentuk kemasan menjadi perhatian utama masyarakat, terutama di kalangan anak-anak dan remaja. Minuman sering dipasarkan dengan cara yang memikat, sehingga terlihat menarik. 

“Tingginya kandungan gula dalam minuman manis dapat berdampak buruk terhadap kesehatan. Konsumsi gula yang berlebihan dapat menyebabkan gangguan metabolisme dan masalah kesehatan jangka panjang. Dengan adanya edukasi yang menyeluruh, hal ini dapat melindungi pola konsumsi masyarakat, khususnya anak-anak dan remaja. Maka, masyarakat bisa membangun kebiasaan makan yang lebih sehat untuk generasi mendatang,” ungkapnya.

Anggota Himpunan Mahasiswa Program Studi (HMPS) Hukum Ekonomi Syariah (HES), Divisi Kemahasiswaan, Muhammad Ezra Suhaeri menuturkan, MBDK telah menjadi masalah serius dalam kesehatan. Pemerintah dan pihak kesehatan telah mengidentifikasi bahwa konsumsi MBDK dapat berdampak negatif pada kesehatan, terutama dalam peningkatan penyakit obesitas dan gula. 

“Pemberian cukai MBDK bukan hanya sebagai upaya perlindungan konsumen, tetapi juga sebagai strategi untuk mengatur pola konsumsi masyarakat secara lebih efektif. Pemerintahan di Singapura bisa dijadikan sebagai contoh penerapan di Indonesia, karena regulasi di Singapura sudah menyatakan bahwa persenan gula dapat dilihat dari kadar warna yang dimiliki. Oleh karena itu, pemerintah memiliki peran penting dalam mengatur iklan dan promosi minuman manis, terutama yang menargetkan anak-anak serta remaja,” tuturnya.

(Azaria Suci Fernada)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *