RDK FM

Suasana seminar pembedahan metafisika filsafat di Fakultas Ushuluddin


Fakultas Ushuluddin (FU) UIN Jakarta sukses menyelenggarakan bedah buku program sarjana dan magister Aqidah dan Filsafat Islam (AFI) di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Program ini bertemakan “Membedah Metafisika Diskursus Filsafat Barat dan Filsafat Islam”. Agenda tersebut bertujuan agar mahasiswa dapat mengimbangi pemahaman filsafat barat dengan filsafat Islam. Kegiatan ini dilaksanakan pada Rabu (24/04) di Ruang Teater Ushuluddin lantai empat UIN Jakarta.

Dosen FU, Program Magister AFI, Zainun Kamaluddin Fakih mengatakan, bahwa filsafat Barat merupakan filsafat sekuler yang terlepas dari agama. Bahkan, filsafat Barat itu sendiri memiliki pandangan yang bertentangan dengan agama. Menurutnya, Agama dan filsafat bukanlah hal yang bertentangan. Sebab, filsafat merupakan suatu kebenaran dan agama merupakan suatu petunjuk.

“Banyaknya salah paham antara agama dan filsafat menyebabkan terjadinya penyimpangan pemikiran. Dari permasalahan tersebut, terciptalah jurusan Aqidah dan Filsafat Islam yang diharapkan mampu menjelaskan aqidah kepada semua orang melalui pendekatan filsafat. Selain itu, filsafat barat perlu dikaji supaya ditemukannya dampak positif, serta terciptanya keseimbangan pemikiran dengan filsafat Islam,” ungkapnya.

Mahasiswa FU, jurusan AFI, semester empat, Samsulhadi menuturkan, terdapat tiga diskursus yaitu Filsafat Yunani Kuno, Filsafat Islam, dan Filsafat Modern. Pembahasan tentang filsafat hampir menyerupai dengan pembahasan teologis, yakni berkaitan dengan Tuhan. Filsafat barat mengacu pada rasionalitas yang mengasah pemikiran manusia, sedangkan filsafat Islam mengacu kepada keyakinan yang dapat menjadikan manusia lebih dekat dengan Tuhan. 

“Keseimbangan antara filsafat barat dengan filsafat Islam memungkinkan manusia berpikir lebih kritis dan peduli terhadap isu-isu sosial, serta menghindari paham yang keliru. Masyarakat Indonesia selalu berpatokan kepada kedekatan pemikiran, sehingga banyak terjadi kekeliruan paham. Harapannya, mahasiswa dapat lebih mengkaji dan mengimbangi filsafat dalam kehidupan sehari-hari,” jelasnya.

(Gisska Putri Hidayat)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *