
Guru madrasah yang masih banyak belum memiliki gelar. Sumber. Ikhbar.com
Pada Senin (14/11), Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) berencana memberikan beasiswa khusus bagi para guru yang belum memiliki gelar S1 dan S4. Langkah ini diambil untuk meningkatkan kualitas tenaga pendidik di seluruh Indonesia, dengan harapan para guru dapat mengembangkan kompetensi dan keahlian mereka dalam mengajar. Program ini akan diluncurkan secara bertahap mulai tahun depan, dengan sasaran utama guru-guru di berbagai jenjang pendidikan. Beasiswa ini diharapkan dapat mendukung guru-guru dalam menempuh pendidikan lanjutan, sekaligus meningkatkan mutu pendidikan di tanah air.
Mahasiswa Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK), jurusan Pendidikan Islam Anak Usia Dini (PIAUD), semester tiga, Syaima Abdullah menanggapi, dalam konteks pendidikan saat ini, guru yang belum memiliki gelar sarjana mungkin mengalami keterbatasan dalam metode pembelajaran modern dan pemahaman kurikulum terkini. Meskipun mereka memiliki pengalaman, gelar sarjana dapat memberikan landasan akademis yang lebih kuat dan meningkatkan kompetensi profesional mereka.
“Jika gelar sarjana mumpuni, maka landasan akademis mereka juga akan lebih kuat, sehingga kualitas pendidikan yang diberikan mereka pun bisa lebih baik. Dengan demikian, siswa dapat menerima materi pelajaran dengan lebih jelas dan termotivasi untuk belajar lebih giat. Dengan itu, beasiswa ini sangat efektif dalam meningkatkan profesionalisme guru, karena memberikan kesempatan bagi mereka yang terkendala finansial untuk melanjutkan pendidikan,” ujarnya.
Dirinya menambahkan, dengan memperoleh gelar yang lebih tinggi, para guru akan memiliki pemahaman yang lebih mendalam tentang pedagogi, psikologi pendidikan, dan teknik mengajar yang inovatif. Hal ini dapat meningkatkan kualitas pengajaran di kelas dan profesionalisme mereka secara keseluruhan. Selain itu, rasa tanggung jawab untuk memberikan pendidikan berkualitas kepada siswa juga dapat menjadi dorongan kuat bagi mereka untuk terus belajar dan berkembang.
Mahasiswa Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi (FDIKOM), jurusan Komunikasi Penyiaran Islam (KPI), semester tiga, Maulana Hasanudin mengungkapkan, langkah ini merupakan kebijakan yang tepat, terutama bagi mereka yang memiliki keinginan untuk berbagi ilmu tetapi terbatas secara finansial. Program beasiswa ini menjadi peluang bagi mereka yang bertekad menyebarkan ilmu dan berkontribusi terhadap pemerataan pendidikan yang berkualitas di seluruh Indonesia.
“Jika seorang guru memiliki gelar sarjana, atau gelar yang lebih tinggi seperti doktor, maka kredibilitasnya lebih jelas, dan kualitas ilmunya tidak akan diragukan. Hal ini menunjukkan bahwa peningkatan kualitas pendidikan di Indonesia dapat tercapai melalui standar pendidikan yang lebih tinggi untuk tenaga pengajar. Peningkatan kualitas pendidikan juga harus dimulai dari dalam diri sendiri, khususnya terkait bagaimana seseorang memandang pentingnya pendidikan dalam kehidupan,” tuturnya.
(Gisska Putri Hidayat)