Flyer studi banding DEMA FDIKOM UIN Jakarta dengan DEMA FADA UIN Banten yang digelar Rabu (03/7).
Dewan Mahasiswa (DEMA) Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi (FDIKOM) UIN Jakarta dan DEMA Fakultas Dakwah (FADA) UIN Banten sukses menjalankan studi banding yang berlangsung pada Rabu (03/7), di Ruang Teater Lantai Dua FDIKOM. Studi banding ini dihadiri oleh hampir seluruh pengurus DEMA dari kedua kampus dan berlangsung selama dua jam. Selain ketua umum, para ketua departemen (Kadep) beserta jajarannya turut meramaikan agenda tersebut.
Ketua DEMA FDIKOM UIN Jakarta, Najib Abdul Mughni Jayakarta mengatakan, mempererat silaturahmi sekaligus bertukar ide dan pikiran, baik dari DEMA FDIKOM UIN Jakarta maupun DEMA FADA UIN Banten, menjadi urgensi utama diadakannya studi banding tersebut. Studi banding sendiri tidak harus dilaksanakan secara rutin, asal dalam agenda yang dilakukan terdapat urgensi dan tujuan yang jelas.
“Tidak ada tindakan contoh-mencontoh yang harus segera dilakukan, karena masing-masing DEMA sudah memiliki tupoksi (tugas pokok dan fungsi) yang terbaik versinya sendiri. Adapun harapannya agar kedua belah pihak DEMA mampu lebih mengenal satu sama lain, serta dijadikannya DEMA FDIKOM sebagai inspirasi oleh DEMA FADA. Karena dapat sama-sama diketahui bahwa DEMA FDIKOM UIN Jakarta memiliki lebih banyak program studi, sehingga keberagaman yang dimiliki juga lebih banyak,” tuturnya.
Ketua DEMA FADA UIN Banten, Sahrul menuturkan, terdapat beberapa aspek yang mungkin dapat dicontoh oleh DEMA FADA UIN Banten dari DEMA FDIKOM UIN Jakarta. Seperti peraturan, program kerja (proker), hingga efisiensi berjalannya DEMA FADA UIN Banten itu sendiri. Selain memperkuat silaturahmi, mendapatkan banyak ilmu dan pembelajaran dari luar lingkungan merupakan hasil positif dari diadakannya studi banding.
“Studi banding terkesan sangat penting untuk dilakukan. Pengaplikasian dasar-dasar yang ada pada kedua belah pihak DEMA, serta implementasi nyata yang dituangkan dalam proker dan keseharian DEMA FADA UIN Banten, menjadi harapan yang besar setelah studi banding ini selesai dikerahkan,” jelasnya.
(Keyzar Devario)