RDK FM

Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi dan Perlindungan Konsumen (PEPK) OJK, Friderica Widyasari Dewi saat kegiatan Like It. Sumber. SuaraKalbar


Pada Kamis (15/8), Otoritas Jasa Keuangan (OJK) berupaya meningkatkan literasi keuangan bagi generasi muda di era digital dengan mengadakan kegiatan edukasi keuangan di berbagai sekolah. Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi, dan Perlindungan Konsumen OJK, Frudrica Widyasari Dewi menjelaskan, kegiatan ini dilakukan agar kalangan pelajar memiliki pemahaman yang baik mengenai produk dan layanan jasa keuangan. Hal ini bertujuan guna mencegah mereka menjadi korban penipuan investasi ilegal yang marak di era digital.

Mahasiswa Fakultas Adab dan Humaniora (FAH), jurusan Ilmu Perpustakaan (Ilpus), semester delapan, Intan Aulia Putri mengatakan, di era digital yang berkembang pesat, literasi keuangan menjadi keterampilan krusial bagi generasi muda. Kemajuan teknologi dan akses informasi yang luas memberikan peluang dan tantangan baru dalam pengelolaan keuangan. 

“Sebagai lembaga pengatur dan pengawas sektor jasa keuangan di Indonesia, OJK memiliki tanggung jawab besar dalam edukasi keuangan. Melalui berbagai program dan inisiatif, OJK bertujuan untuk meningkatkan pemahaman pelajar mengenai pengelolaan keuangan pribadi, investasi, dan perencanaan keuangan. Maraknya investasi palsu dan judi online (judol) menjadi perhatian, sehingga saya berharap generasi mendatang bisa lebih bijak menggunakan media sosial dan mampu memilih aplikasi penyimpan uang yang diawasi oleh OJK,” tuturnya.

Mahasiswa Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi (FDIKOM), jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI), semester empat, Muhammad Mahdy mengungkapkan, generasi muda adalah aset berharga bagi kemajuan suatu negara. Oleh karena itu, OJK perlu terus melakukan upaya dalam meningkatkan literasi keuangan. 

“OJK telah menunjukkan komitmennya dengan berbagai program edukasi keuangan yang beragam dan terstruktur. Dengan pemahaman yang baik tentang keuangan, generasi muda akan lebih mampu mengelola keuangan secara bijak, sehingga dapat menghindari risiko terjerat utang. Di era digital seperti sekarang, literasi keuangan juga perlu disesuaikan dengan perkembangan teknologi,” pungkasnya.

(Azaria Suci Fernada)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *