Menkominfo, Budi Arie Setiadi mengungkap wacana pembentukan DMS. Sumber. CNN Indonesia
Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) menyatakan, Dewan Media Sosial (DMS) bisa menjadi forum literasi digital bagi masyarakat Indonesia. Pembentukan DMS telah menjadi pembahasan di berbagai negara dalam beberapa tahun terakhir. Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo), Budi Arie Setiadi mengatakan bahwa pemerintah masih mempertimbangkan dan menerima anjuran terkait wacana pembentukan DMS. DMS ditujukan untuk memastikan kualitas tata kelola media sosial di Indonesia lebih akuntabel.
Dosen Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi (FDIKOM), bidang Etika dan Filsafat Komunikasi, Musfiah Saidah menyatakan, literasi digital dapat dilihat dari level kognitif seseorang. Misalnya, cara menghadapi akademisi berbeda dengan cara menghadapi masyarakat kalangan menengah ke bawah.
“Pemerintah juga bisa menerapkan literasi digital dengan pendekatan humanis, serta terjun langsung ke masyarakat. DMS akan lebih efektif jika didampingi dengan regulasi. Selain itu, DMS dapat berperan dalam melindungi privasi pengguna, mencegah kebocoran data, dan penyalahgunaan informasi pribadi. Dalam kasus ini, peran dosen sebagai akademisi adalah menjadi sinergi yang positif dan memberikan himbauan dalam pembelajaran,” tuturnya.
Mahasiswa Fakultas Syariah dan Hukum (FSH), jurusan Ilmu Hukum, semester empat, Maritza Azzahra mengatakan, di era globalisasi saat ini, perkembangan teknologi dan komunikasi sangat pesat. Media sosial menjadi salah satu teknologi informasi yang mengubah cara berinteraksi, berkomunikasi, dan mengakses informasi.
“DMS dapat mengedukasi masyarakat tentang pentingnya literasi digital, mengenali berita palsu, dan menggunakan media sosial dengan bijak. Literasi digital membantu masyarakat Indonesia meningkatkan kemampuan membaca. Hal yang membuat masyarakat tertarik dalam literasi digital adalah mencari isu sesuai minat mereka, seperti politik, sosial, dan komunikasi,” ungkapnya.
Dirinya menambahkan, di era modern, digitalisasi telah mempengaruhi hampir setiap aspek kehidupan, dari pendidikan, pekerjaan, hingga interaksi sosial. Oleh karena itu, literasi digital menjadi keterampilan yang sangat penting untuk ditingkatkan.
(Azaria Suci Fernada)