Salah satu Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU). Sumber. kieraha
Kebijakan pemerintah Indonesia yang mendorong penggunaan bahan bakar minyak (BBM) berkualitas tinggi memiliki potensi besar dalam mempengaruhi pertumbuhan ekonomi nasional. Penggunaan BBM kualitas tinggi yang lebih bersih dan efisien juga dapat berkontribusi signifikan dalam mengurangi polusi udara.
Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB), jurusan Akuntansi, semester lima, Muhammad Fadli Rahmatsyah menuturkan, dengan meningkatkan permintaan akan BBM kualitas tinggi, industri energi dalam negeri dapat berkembang lebih pesat, menciptakan lapangan kerja baru, dan mendorong investasi di sektor teknologi hijau. Hal tersebut akan berdampak positif pada perencanaan berbasis data (PBD) dan memperkuat ketahanan ekonomi negara dalam jangka panjang.
“Produksi dan distribusi BBM kualitas tinggi memerlukan pertimbangan ekonomi dalam berbagai hal. Faktor-faktor seperti biaya produksi yang meningkat, kebutuhan akan infrastruktur distribusi yang memadai, serta penyesuaian harga di pasar. Selain itu, perlu investasi besar dalam penelitian dan pengembangan untuk memastikan bahwa BBM kualitas tinggi dapat diproduksi secara efisien dan kompetitif,” ujarnya.
Dirinya menambahkan, penggunaan BBM kualitas tinggi juga dapat mempengaruhi biaya operasional industri transportasi. Meskipun harga BBM kualitas tinggi cenderung lebih mahal, efisiensi yang lebih tinggi dan performa mesin yang lebih baik memberikan manfaat jangka panjang bagi para pengguna teknologi ramah lingkungan.
Mahasiswa Fakultas Ilmu Kesehatan (FIK), jurusan Kesehatan Masyarakat (Kesmas), semester lima, Aulia Lutfiah mengatakan, dengan berkurangnya polusi, maka beban biaya kesehatan yang disebabkan oleh penyakit karena polusi udara akan menurun. Hal tersebut tidak hanya mengurangi tekanan pada sistem kesehatan nasional, tetapi juga meningkatkan produktivitas masyarakat secara keseluruhan.
“Penggunaan BBM berkualitas tinggi sebagai langkah penting untuk mengurangi polusi udara. Polusi udara berdampak buruk pada kesehatan, menyebabkan penyakit pernapasan pada masyarakat. BBM berkualitas tinggi juga memiliki emisi gas berbahaya yang lebih rendah, sehingga kualitas udara akan membaik. Saya berharap kebijakan ini dapat menurunkan angka penyakit terkait polusi dan biaya kesehatan, serta meningkatkan kualitas hidup masyarakat,” jelasnya.
(Asy Syifa Salsabila)