
Menteri Koperasi (Menkop) Republik Indonesia (RI), Budi Arie Setiadi. Sumber. sinpo.id
Pemerintah membentuk Kementerian Koperasi untuk membangkitkan koperasi sebagai soko guru ekonomi bangsa serta mendukung program Asta Cita dan target pertumbuhan ekonomi delapan persen. Salah satu upayanya adalah Koperasi Desa Merah Putih, yang diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa serta membebaskan mereka dari jeratan pinjaman online, tengkulak, dan rentenir. Program ini akan diterapkan di seluruh desa di Indonesia.
Mahasiswa Fakultas Syariah dan Hukum (FSH) jurusan Ilmu Hukum (IH), semester empat, Empud Saepudin menuturkan, peningkatan koperasi merupakan langkah positif untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia di desa. Edukasi mengenai dampak buruk pinjaman ilegal perlu digencarkan melalui seminar, serta melibatkan mahasiswa untuk terjun langsung bekerja sama dengan perangkat desa dan masyarakat. Selain itu, program ini sebaiknya diuji coba terlebih dahulu agar manfaatnya benar-benar dirasakan secara adil oleh anggotanya.
“Sebagai mahasiswa FSH, saya melihat koperasi sebagai solusi strategis dalam mengurangi kemiskinan di Indonesia. Dengan edukasi yang tepat dan sistem yang transparan, koperasi dapat menjadi sarana pemberdayaan ekonomi yang lebih efektif bagi masyarakat desa,” tuturnya.
Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) jurusan Ekonomi Syariah (Eksyar), semester empat, Ach Faiz Abian I’tisham Billah Faishal mengatakan, kebangkitan koperasi dapat menjadi solusi alternatif dalam mengatasi kemiskinan, tetapi perlu diimbangi dengan edukasi yang lebih luas terkait pengelolaan keuangan dan sumber daya. Selain itu, pemerataan pendidikan hingga ke pedesaan sangat penting agar koperasi tidak hanya menangani masalah keuangan, tetapi juga membantu membentuk pola pikir masyarakat agar desa semakin maju.
“Mahasiswa dapat berperan dalam sosialisasi dan edukasi bagi masyarakat, sementara pemerintah harus memastikan pengawasan yang ketat dan berkelanjutan. Saya berharap masyarakat dapat benar-benar memanfaatkan fasilitas ini dengan meningkatkan pemahaman mereka, sehingga bisa keluar dari rantai kemiskinan,” pungkasnya.
(Safia Salsabila Putri)