Pelican Cross yang menghiasi jalan nasional di depan Kampus 1 UIN Jakarta. Sumber. Kompasiana
Terpantau hingga Selasa (1/10), kemacetan masih terjadi di Jl. Ir. H. Juanda yang pada dasarnya berstatus jalan nasional. Namun, maraknya kemacetan diperburuk dengan tidak terawatnya jalan, dimana sepanjang jalan tersebut banyak area berlubang. Masalah ini tidak sedikit memakan korban, ditambah kurangnya penerangan pada jalan di malam hari. Di samping itu, dibangunnya Pelican Cross di depan Kampus 1 UIN Jakarta juga memperkeruh polemik yang ada karena menjadi penyebab kemacetan baru. Hal ini mengganggu kenyamanan dan keselamatan berkendara bagi mahasiswa UIN Jakarta.
Mahasiswa Fakultas Ushuluddin (FU), jurusan Aqidah dan Filsafat Islam (AFI), semester lima, Samsul Hadi menyatakan, Pelican Cross memang memberikan rasa nyaman bagi pejalan kaki untuk menyeberang. Namuni, perlu adanya peninjauan ulang terkait sistem yang digunakan agar tidak menimbulkan titik kemacetan baru sepanjang jalan nasional tersebut.
“Jalan yang berlubang banyak, sehingga berkontribusi menimbulkan macet yang diperparah ketika malam hari. Hal ini terjadi karena tidak adanya penerangan yang memadai sepanjang jalan. Mulai dari kemacetan, polusi, over volume kendaraan pribadi, tidak adanya fasilitas yang memadai untuk pejalan kaki, serta minimnya penerangan yang dapat membahayakan masyarakat menjadi masalah yang belum diselesaikan di sepanjang jalan Ir. H. Juanda,” ujarnya.
Mahasiswa Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi (FDIKOM), jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI), semester tiga, Widia Fadillah menerangkan, dirinya menggunakan transportasi umum untuk mengurangi polusi dan kemacetan. Namun, sayangnya di daerah Tangerang Selatan tujuan ini tidak berhasil. Hal ini dapat terjadi karena kurangnya fasilitas penunjang, sehingga masyarakat lebih memilih kendaraan pribadi.
“Pelican Cross memang banyak mengundang kontradiksi karena menjadi penyebab kemacetan baru. Namun, Pelican Cross dapat membantu mahasiswa untuk menyebrang dengan selamat dan aman, sehingga hal ini tidak bisa dijadikan alasan kemacetan. Pejalan kaki atau pedestrian mesti diutamakan, karena hal ini menjadi salah satu fasilitas penunjang pedestrian di area Kampus 1 UIN Jakarta dan bermanfaat bagi mahasiswa,” jelasnya.
(Rayhan Anugerah Ramadhan)