Salah satu jenis kemiskinan yang diakibatkan oleh ego sektoral. Sumber. ekonomi. bisnis. com
Menteri Sosial (Mensos), Saifullah Yusuf menegaskan komitmen pemerintah untuk mengatasi kemiskinan dengan menghilangkan ego sektoral melalui pengentasan berbasis data, sesuai perintah Presiden Prabowo Subianto. Data Terpadu Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN) akan membantu pemerintah bekerja sama dengan berbagai sektor untuk mengatasi kemiskinan yang dapat berdampak buruk pada ekonomi dan sosial Indonesia.
Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB), jurusan Manajemen, semester dua belas, Athifa Maharani mengungkapkan, kebijakan baru yang akan diterapkan oleh Menteri Sosial merupakan alternatif yang baik untuk mengatasi masalah kemiskinan di Indonesia. Lonjakan angka kemiskinan yang terus meningkat, salah satunya disebabkan oleh efisiensi yang diterapkan pemerintah untuk meningkatkan produktivitas dan mengurangi biaya di sektor-sektor tertentu.
“Kerja sama yang terjalin secara teratur dan selaras dengan kebijakan yang ada dapat memberikan dampak positif bagi semua pihak. Hal ini diharapkan mampu mengurangi angka kemiskinan dan pengangguran yang terus bertambah seiring waktu, serta memberikan solusi jangka panjang untuk memperbaiki kondisi sosial-ekonomi Indonesia,” ungkapnya.
Mahasiswa Fakultas Ushuluddin, jurusan Aqidah dan Filsafat Islam, semester sepuluh, Afifah mengatakan, selain menghapus ego sektoral, pemerintah perlu mendata masyarakat miskin melalui bantuan dari tingkat rukun tetangga dan rukun warga untuk mendapatkan hasil pendataan yang akurat. Pendataan yang tepat sangat penting untuk mendukung kemajuan ekonomi Indonesia di masa depan.
“Dengan menyediakan lapangan pekerjaan yang merata, bantuan sosial, serta fasilitas pendidikan gratis, perekonomian masyarakat miskin dapat ditunjang dan anak-anak pun akan mendapatkan dukungan dalam proses belajar mengajar. Langkah-langkah ini berperan penting untuk menciptakan kemajuan yang berkelanjutan bagi Indonesia,” pungkasnya.
(Yuzka Al-Mala)