LRT Jabodetabek. Sumber. Majalah Lintas.
Pembangunan jaringan transportasi Mass Rapid Transit (MRT) dan Light Rail Transit (LRT) dari Jakarta sampai ke Tangerang Selatan (Tangsel) terus didorong oleh Walikota Tangsel, Benyamin Davnie. Rencana tersebut sejatinya sudah ada sejak 2018. Akan tetapi, sampai sekarang masih sebatas tahap perencanaan oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Tangsel.
Anggota Dewan Mahasiswa Universitas (DEMA U), Menteri Luar Negeri, Muhammad Thariq Aziz mengatakan, pembangunan MRT dan LRT harus didukung penuh sebagai upaya dari Pemkot Tangsel. Mobilitas warga Tangsel akan sangat berpengaruh positif, serta dapat menunjang kebutuhan dan infrastruktur masyarakat Tangsel. Perencanaan MRT dan LRT harus sangat matang karena kedua hal tersebut adalah moda transportasi yang terbarukan, serta bisa menjadi sebuah solusi bagi kemacetan di Tangsel.
“Investasi dalam infrastruktur seperti LRT adalah prioritas yang tepat, karena transportasi yang efisien dan modern merupakan salah satu pilar utama dalam pembangunan ekonomi dan peningkatan kualitas hidup masyarakat. Pemerintah dapat memastikan tarif LRT terjangkau dengan subsidi pemerintah untuk tarif penumpang, skema tarif berbasis pendapatan atau jarak tempuh, serta kebijakan yang mempertimbangkan kemampuan ekonomi masyarakat,” tuturnya.
Mahasiswa Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi (FDIKOM), jurusan Manajemen Dakwah (MD), semester 10, Muhammad Ali Imron Hamzah Al Muqdor menuturkan, LRT dan MRT bisa dijadikan prioritas untuk masyarakat Tangsel. Hal tersebut karena sudah tidak terbendung lagi jumlah kendaraan pribadi di Tangsel. Dua moda transportasi tersebut akan memberikan efek yang baik bagi lingkungan sekitar seperti akan mengurangi emisi karbon, polusi, efek rumah kaca serta dapat mengurangi kemacetan di Tangsel.
“Proyek ini kemungkinan akan mendapatkan rintangan besar, seperti pembebasan lahan, penolakan dari berbagai pihak serta masalah lingkungan yang akan timbul, khususnya jika proyek tersebut memang tidak dijalankan dengan benar dan tidak sesuai dengan peraturan yang ada. Kolaborasi antara masyarakat, Pemda dan Pemprov harus saling berintegrasi agar dapat direalisasikan dalam waktu dekat,” jelasnya.
(Rayhan Anugerah Ramadhan)