107.9 RDKFM

Perluas Wawasan Hadis, HMPS ILHA Gelar Stadium Generale

Berlangsungnya Stadium Generale yang diselenggarakan HMPS ILHA. Sumber Dok. Pribadi Himpunan Mahasiswa Program Studi Ilmu Hadis (HMPS ILHA) Fakultas Ushuluddin (FU) UIN Jakarta menggelar Studium Generale bertajuk “A Contextual Approach of Maqasid al-Sunnah in Understanding Hadith”pada Senin (13/10) di Teater Lantai Empat FU. Kegiatan ini digelar untuk memperluas wawasan mahasiswa dalam memahami hadis melalui pendekatan maqasid al-sunnah yang kontekstual dan relevan dengan kehidupan modern. Ketua Umum HMPS ILHA, Fathur Heriansyah menjelaskan, seminar ini diselenggarakan sebagai upaya memperbarui cara pandang mahasiswa dalam memahami hadis secara lebih luas dan kontekstual. Selama ini, kajian hadis kerap berfokus pada aspek hukum dan sanad, sementara dimensi moral serta nilai kemanusiaan sering terabaikan. Melalui pendekatan maqashidah sunnah, peserta diajak memahami hadis bukan hanya sebagai sumber hukum, tetapi juga sebagai pedoman kebijaksanaan yang relevan dengan kehidupan modern. “Selama ini kajian hadis sering kali menekankan aspek hukum dan sanad, sementara dimensi moral dan nilai kemanusiaan cenderung dikesampingkan. Melalui pendekatan maqashidah sunnah, kami ingin mengajak mahasiswa memahami hadis secara lebih menyeluruh dan menggali nilai-nilai kebijaksanaan di dalamnya,” jelasnya. Peserta seminar, Ahmad Dzakwan Hadi menyampaikan, kegiatan ini menekankan pentingnya memahami makna kebahagiaan melalui penerapan syariat dan sunnah Rasulullah SAW dalam kehidupan sehari-hari. Menurutnya, seminar ini juga mendorong peserta untuk meneladani ajaran Islam secara utuh agar mampu mencapai keseimbangan antara kebahagiaan dunia dan akhirat. “Materi yang disampaikan sangat relevan dengan bidang Ilmu Hadis karena banyak mengutip sabda Rasulullah SAW. Harapannya, setelah mengikuti seminar ini, kami dapat lebih memahami dan mengamalkan nilai-nilai sunnah serta syariat Islam dalam kehidupan sehari-hari,” ucapnya. (Fayruz Zalfa Zahira)

Tekankan Pemahaman Peledakan, Prodi Teknik Pertambangan Gelar Stadium Generale

Berlangsungnya Stadium Generale prodi Teknik Pertambangan. Sumber. Dok. pribadi Program Studi (Prodi) Teknik Pertambangan, Fakultas Sains dan Teknologi (FST) UIN Jakarta, sukses menggelar stadium generale bertajuk “Antisipasi Dampak Peledakan di Pertambangan dan Konstruksi” pada Senin (13/10) di Ruang Teater Lantai Dua FST. Kegiatan ini bertujuan memperdalam pemahaman mahasiswa mengenai teknik peledakan di sektor pertambangan dengan penekanan pada penerapan yang profesional, tepat guna, dan berlandaskan prinsip keselamatan kerja. Perangkat acara Stadium Generale Teknik Pertambangan, Ferdi Ahmad Alfarizi menjelaskan, stadium generale ini menjadi wadah pembelajaran sekaligus penyegaran bagi mahasiswa Teknik Pertambangan yang telah mempelajari materi peledakan di perkuliahan. Menurutnya, kegiatan tersebut dirancang agar mahasiswa semakin memahami penerapan teknik peledakan secara tepat dan sesuai dengan kaidah keselamatan kerja di dunia pertambangan. “Target audiensnya memang khusus untuk mahasiswa Teknik Pertambangan karena tema peledakan ini sangat relevan dengan bidang mereka. Harapannya, setelah acara ini mahasiswa bisa lebih paham dan materi yang sudah pernah dipelajari dapat direfresh kembali,” jelasnya. Salah satu peserta Stadium General, Ghatan Hafidz Ilmi menuturkan, Diskusi stadium generale menyorot aspek teknis peledakan, termasuk penggunaan detonator listrik dengan long delay, perbandingan detonator elektronik, pengaturan delay, dan pengukuran getaran lewat peak particle velocity (PPV). Pembahasan juga mencakup struktur standard blasting di Indonesia dan studi kasus respons masyarakat, yang menegaskan perlunya penyesuaian teknis demi keselamatan dan kepatuhan regulasi. “Saya sebagai mahasiswa Teknik Pertambangan menganggap topik ini krusial karena peledakan kerap jadi solusi saat batuan tak bisa digali mesin. Dari sesi ini saya memperoleh pemahaman tentang long delay, perbedaan detonator, dan pengaturan frekuensi untuk meminimalkan getaran; materi dan studi kasusnya sangat membuka wawasan dan layak diterapkan di lapangan,” tuturnya. (Fayruz Zalfa Zahira)