Panas bumi sebagai keuntungan penerapan geothermal di bidang industri. Sumber. Star Energy Geothermal
Asosiasi Panas Bumi Indonesia (API) mendukung langkah Indonesia untuk menjadi pemimpin global dalam pemanfaatan energi panas bumi. Melalui kolaborasi antara perusahaan lokal, BUMN, dan perusahaan asing, API berupaya mempercepat pengembangan teknologi energi terbarukan. Salah satu upaya strategis adalah penyelenggaraan The 10th Indonesia International Geothermal Convention & Exhibition (IIGCE) pada September 2024. Acara tersebut akan menghadirkan para ahli dan praktisi internasional, membuka peluang inovasi, serta memperkuat kerja sama berbagai pihak. Dengan inisiatif ini, Indonesia diharapkan dapat mencapai target energi terbarukan nasional dan netralitas karbon.
Mahasiswa Fakultas Sains dan Teknologi (FSH), jurusan Biologi, semester sembilan, Hanifa Antartika menjelaskan, Indonesia memiliki potensi besar untuk menjadi pemimpin global dalam pemanfaatan energi panas bumi, karena letaknya di Cincin Api Pasifik yang kaya akan gunung berapi dan sumber panas bumi. Namun, penting juga mempertimbangkan keseimbangan ekosistem dalam eksplorasi tersebut.
“Strategi terbaik adalah mengembangkan panas bumi di daerah dengan dampak lingkungan minimal, seperti di wilayah yang sudah terdegradasi atau area non-hutan, dengan tetap memantau dampak ekologi secara bertahap. Pemanfaatan panas bumi dapat mengganggu keanekaragaman hayati jika tidak dilakukan dengan hati-hati,” tuturnya.
Dirinya menambahkan, penting untuk mengidentifikasi dan melindungi spesies endemik serta memastikan proyek tidak merusak sumber air atau lahan kritis. Riset biologi sangat diperlukan untuk memahami dampak ekologi dari pengembangan panas bumi, serta mengembangkan metode mitigasi yang efektif. Inovasi dalam bioengineering juga dapat membantu rehabilitasi ekosistem pasca-eksplorasi.
Mahasiswa Fakultas Humaniora dan Adab (FAH), jurusan Sejarah Peradaban Islam (SPI), semester lima, Muhammad Aditya Putra menuturkan, dukungan API dalam menjadikan Indonesia pemimpin global dalam pemanfaatan panas bumi merupakan langkah strategis. Kolaborasi antara BUMN, perusahaan lokal, dan asing berpotensi mempercepat pengembangan energi terbarukan ini.
“Namun, tantangan seperti birokrasi dan investasi tetap perlu diatasi. Dengan adanya ajang Indonesian Geothermal Association atau IIGCE 2024, kesempatan berbagi pengetahuan dan teknologi akan sangat bermanfaat, terutama bagi para mahasiswa yang dapat berkontribusi dalam inovasi dan riset di bidang energi panas bumi,” pungkasnya.
(Asy Syifa Salsabila)