
Menuju Swasembada Energi, Prabowo Pastikan Tidak Ada Impor BBM. Sumber. innews.com
Presiden Republik Indonesia (RI), Prabowo Subianto, menegaskan komitmennya untuk menghentikan impor Bahan Bakar Minyak (BBM) demi mewujudkan kemandirian energi nasional. Ia menilai Indonesia memiliki potensi besar untuk memenuhi kebutuhan energi dari dalam negeri, sehingga tidak perlu lagi bergantung pada impor yang selama ini menjadi beban besar bagi perekonomian. Langkah ini menjadi bagian dari strategi pertahanan sosial, sekaligus respons terhadap ancaman eksternal yang kerap mengincar kekayaan alam Indonesia.
Mahasiswa Fakultas Adab dan Humaniora (FAH), jurusan Ilmu Perpustakaan, semester enam, Dea Nur Rofika mengatakan,kebijakan pelarangan impor BBM berpotensi membawa dampak positif bagi perekonomian nasional. Pengolahan BBM secara mandiri dinilai dapat menurunkan harga dan mendorong kemandirian bangsa agar tidak terus bergantung pada negara lain.
“Pentingnya ketelitian dan kepedulian pemerintah dalam mengelola sektor energi, terutama BBM, juga disoroti guna mencegah terulangnya praktik-praktik kecurangan di masa lalu. Langkah ini dinilai krusial untuk menjaga kepercayaan publik dan memastikan kebijakan tersebut benar-benar memberi manfaat luas bagi masyarakat,” katanya.
Mahasiswa Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi (FDIKOM), Jurusan Kesejahteraan Sosial (Kessos), semester empat, Muhammad Faiz Ahsan mengungkapkan, kebijakan larangan impor BBM dapat menjadi momentum penting untuk mendorong pertumbuhan ekonomi nasional, terutama di tengah kondisi ekonomi yang belum stabil. Kemandirian dalam pengelolaan energi diyakini mampu memperkuat fondasi ekonomi dan mengurangi ketergantungan terhadap pihak asing.
“Transparansi dalam pelaksanaan kebijakan ini dinilai sangat krusial agar masyarakat dapat melihat komitmen pemerintah dalam mengutamakan kepentingan publik. Diperlukan langkah yang adil dan terukur dari pemerintah agar tidak terulang kembali tindakan yang berpotensi merugikan negara maupun merusak kepercayaan masyarakat terhadap kebijakan energi yang dijalankan,” ungkapnya.
(Nayla Putri Kamila)