RDK FM

Skytrain bandara Soekarno Hatta yang akan diperluas ke wilayah Tangerang Selatan (Tangsel). Sumber. angkasapurasolusi.co.id


Kemacetan yang menghambat mobilitas mahasiswa UIN Jakarta dan warga Tangerang Selatan (Tangsel) akan segera teratasi dengan rencana perluasan rute skytrain. Kementerian Perhubungan menggagas kebijakan ini sebagai solusi mengurangi kepadatan lalu lintas di Tangsel. Diharapkan, skytrain akan memberikan akses transportasi yang lebih cepat dan efisien bagi mahasiswa dan masyarakat setempat, sehingga pembangunan akan segera dilanjutkan untuk mewujudkan solusi mobilitas bebas macet.

Mahasiswa Fakultas Syariah dan Hukum (FSH), jurusan Hukum Pidana Islam (HPI), semester delapan, Aji Wijaya menuturkan, proyek pemerintah ini perlu ditinjau lebih lanjut untuk memastikan dampaknya terhadap aspek sosial. Dari sisi sosiologis, proyek ini berpotensi memberikan manfaat bagi mahasiswa dan masyarakat dengan mengurangi penggunaan kendaraan pribadi, yang pada gilirannya dapat mengurangi kemacetan. Mobilitas di sekitar wilayah proyek diharapkan menjadi lebih mudah, serta efektivitas sistem transportasi di Jakarta dapat ditingkatkan melalui integrasi layanan transportasi umum.

“Dalam proses pembangunan, tinjauan mendalam diperlukan, terutama terkait lokasi konstruksi dan potensi kemacetan yang mungkin timbul. Penting untuk memastikan bahwa proyek diselesaikan dalam waktu yang efisien. Checks and balances antara pemerintah dan pihak terkait sangat diperlukan untuk memastikan kelancaran pembangunan dan menghindari dampak negatif signifikan,” tuturnya.

Mahasiswa Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK), jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial (P-IPS), semester empat, Alfina Kamil mengatakan, Proyek ini menjadi harapan besar bagi mahasiswa UIN Jakarta, terutama selama proses pembangunannya. Jika stasiun dibangun dekat dengan kampus atau bahkan khusus untuk UIN Jakarta, maka akses mahasiswa ke kampus akan menjadi lebih mudah dan efisien. Hal ini akan sangat membantu dalam meningkatkan kelancaran perjalanan sehari-hari mereka.

“Untuk mengurangi dampak negatif dalam pembangunannya terhadap kemacetan lalu lintas, perlu dilakukan pengaturan yang matang, seperti penyediaan layanan masyarakat seperti pengamanan dan pengaturan lalu lintas oleh kepolisian atau dinas perhubungan. Dengan demikian, potensi kemacetan dan kecelakaan yang mungkin timbul akibat proyek ini dapat diminimalkan, sehingga pembangunan dapat berjalan lancar dan aman,” pungkasnya.

(Fayruz Zalfa Zahira)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *