
Suasana berlangsungnya sidang senat terbuka wisuda sarjana ke-136 di Gedung Auditorium Harun Nasution. Sumber. Dok. Pribadi
UIN Jakarta menggelar sidang senat terbuka wisuda sarjana ke-136 pada Sabtu (24/5) di Gedung Auditorium Harun Nasution (Harnas). Dengan tema “Pelopor Pendorong Keberlanjutan Menuju Indonesia Emas 2045,” acara ini dirancang untuk menginspirasi para wisudawan sekaligus mengajak masyarakat luas menyambut masa depan Indonesia yang gemilang.
Wisudawati Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) Jurusan Pendidikan Kimia, Anjani Disyacita mengungkapkan, perjalanan panjang yang dilalui selama masa studi, mulai dari kesulitan menemui dosen pembimbing hingga semangat yang sempat menurun saat menyusun skripsi akibat tuntutan dunia kerja, menjadikan sidang senat wisuda sebagai momen yang sangat berarti. Rangkaian acara pemberian bunga oleh para wisudawan kepada orang tua atau wali memberikan suasana baru yang menyentuh hati.
“Momen ini menjadi kesempatan berharga bagi wisudawan untuk menyampaikan rasa terima kasih secara langsung kepada orang tua yang telah memberikan dukungan dan pengorbanan selama ini. Ungkapan rasa syukur sangatpenting, terutama mengingat banyak anak yang selama ini kesulitan mengutarakan terima kasih secara lisan. Dengan demikian, acara ini tidak hanya menandai kelulusan, tetapi juga mempererat ikatan emosional antara wisudawan dan keluarga,” ungkapnya.
Panitia divisi vendor dan eksekutor senat sidang wisuda ke-136, Arya Septia Rahman menuturkan, Sidang senat wisuda ke-136 berjalan sukses dan meninggalkan kesan mendalam bagi panitia maupun peserta. Kesuksesan tersebut tak lepas dari rangkaian acara pemberian bunga oleh para wisudawan kepada orang tua atau wali, sebuah momen mengharukan yang belum pernah disertakan dalam sidang senat sebelumnya. Dari segi teknis, seluruh rangkaian acara berjalan lancar dengan dukungan cuaca yang kondusif sehingga memudahkan panitia dalam pelaksanaan.
“Dalam sambutan rektor UIN Jakarta, Asep Saepudin Jahar, para wisudawan diingatkan pentingnya sikap adaptif dan penguasaan keterampilan pendamping untuk menghadapi persaingan dunia kerja yang semakin ketat. Penekanan ini sejalan dengan tema wisuda yang diangkat, yakni pelopor pendorong keberlanjutan menuju Indonesia Emas 2045, yang mengajak seluruh lulusan untuk menjadi agen perubahan yang siap berkontribusi bagi masa depan bangsa,” tuturnya.
(Fayruz Zalfa Zahira)