RDK FM

Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) Sumber. Unej


Pembicaraan terkait korelasi Indeks Penilaian Kumulatif (IPK) dengan dunia kerja sudah tidak lagi asing bagi banyak orang. Banyak yang merelevansikan IPK dengan kesuksesan seseorang dalam karirnya, termasuk mahasiswa. Beberapa orang kedapatan masih sering menekankan IPK tinggi untuk mencapai kesuksesan karir tersebut. Menyikapi hal tersebut, mahasiswa UIN Jakarta memberikan pendapatnya.

Mahasiswa Fakultas Syariah dan Hukum (FSH), program studi Perbandingan Mazhab (PMH), semester enam, Suci Haifannisa menuturkan, IPK bisa menjadi faktor penting dalam proses seleksi kerja, terutama bagi fresh graduate yang belum memiliki pengalaman dalam bekerja. Banyak perusahaan yang menggunakan IPK sebagai salah satu kriteria awal untuk menyaring calon karyawan, dengan anggapan bahwa IPK tinggi mencerminkan kemampuan akademis yang baik. 

“Namun, pentingnya IPK sebetulnya dapat bervariasi, tergantung pada industri, posisi yang dilamar, dan kebijakan perusahaan. Selain itu, IPK bisa mempengaruhi peluang seseorang untuk diterima di pekerjaan pertama mereka, terutama untuk posisi entry-level yang sering kali mencari lulusan dengan IPK tinggi. Saya berharap, semoga semangat juang mahasiswa dalam meningkatkan nilai guna mempermudah kesuksesan di masa depan semakin meningkat,” tuturnya.

Mahasiswa Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi (FDIKOM), program studi Pengembangan Masyarakat Islam (PMI), semester dua, Farhat Iltizzam mengemukakan pendapat yang berbeda. Menurutnya, IPK tinggi tidak selalu menjamin kesuksesan seseorang dalam karirnya. Meskipun IPK bisa menunjukkan kemampuan akademis dan kerja keras, kesuksesan dalam karir juga dipengaruhi oleh berbagai faktor lain seperti keterampilan, kemampuan komunikasi, hingga pengalaman kerja. 

“Nyatanya, masih banyak perusahaan yang juga menghargai soft skills dan kemampuan praktis yang tidak selalu tercermin dalam IPK. Tidak ada jaminan bahwa karyawan dengan IPK tinggi akan selalu lebih berprestasi di tempat kerja dibandingkan dengan karyawan dengan IPK lebih rendah. Seseorang dengan IPK lebih rendah bisa saja memiliki keterampilan praktis yang lebih baik, sehingga bisa berkontribusi pada prestasi mereka di tempat kerja,” pungkasnya.

(Keyzar Devario)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *