RDK FM

Mensos menjelaskan Program Keluarga Harapan (PKH) di hadapan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR). Sumber. DPR RI


Menteri Sosial Republik Indonesia (Mensos RI), Saifullah Yusuf menerangkan skema bantuan sosial (bansos) Program Keluarga Harapan (PKH). Nantinya, per tiga bulan para keluarga akan mendapatkan bantuan sebesar Rp.750.000, atau Rp3 juta pertahun. Hal tersebut diperkirakan cukup untuk memenuhi kebutuhan bayi umur 0-11 bulan seperti asi eksklusif, vitamin, serta pemeriksaan tumbuh kembang dan kesehatan bayi. Selain itu, terdapat bantuan bagi lansia dengan nominal Rp.600.000 per tiga bulan. Dana tersebut diharapkan dapat meringankan beban dan sebagai sebuah hadiah kepada masyarakat.

Mahasiswa Fakultas Ushuluddin (FU), jurusan Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir (IAT), semester tiga, Zahra Mustafida menanggapi, kabar tersebut menjadi sebuah angin segar di tengah hiruk-pikuk biaya hidup yang tiap tahun meningkat. Selain mengurangi beban dari ibu hamil dan lansia, hal ini perlu diapresiasi atas kepedulian Kementerian Sosial (Kemensos) terkait isu ini dan selaras dengan program Presiden, yakni menghilangkan stunting.

“Meskipun kabar ini baik, tetapi kita harus realistis karena besaran yang diberikan itu kecil dan diberikan per tiga bulan. Kemudian harus ada pengelompokan khusus kepada penerima bantuan tersebut, seperti untuk kalangan kelas menengah dan yang benar-benar membutuhkan agar tepat sasaran. Selain itu, harus ada kolaborasi antara masyarakat dengan pemerintah untuk mewujudkan dana yang kerap tersalurkan dengan baik,” tanggapnya.

Mahasiswa Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi (FDIKOM), jurusan Jurnalistik, semester tiga, Amat Setiawan menerangkan, seluruh program pemerintah yang baik harus didukung dan diawasi agar tidak adanya penyimpangan dana, gratifikasi dan korupsi. Di samping itu, mengingat jumlah masyarakat di Indonesia tidak sedikit, maka anggarannya pun pasti banyak meskipun belum tentu dapat meng-cover seluruh ibu hamil dan lansia.

“Ibu hamil dan lansia akan sangat terbantu dengan PKH ini, karena harapan hidup layak bagi lansia akan meningkat. Begitu pun dengan bayi yang akan menjadi penerus bangsa, di mana jika tercukupi kebutuhan dasarnya, maka risiko stunting akan semakin kecil. Untuk mendukung hal tersebut, perlu adanya kajian khusus terkait pengalokasian dana, serta perlunya edukasi terkait keefektifan penggunaan bantuannya,” jelasnya. 

(Rayhan Anugerah Ramadhan)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *