
Mahasiswa Untar yang sedang melangsungkan Workshop Totebag Painting Activity.
Pada Jumat (07/06), Mahasiswa Universitas Tarumanagara (Untar), Fakultas Ilmu Komunikasi (FIKOM) sukses menggelar Workshop Totebag Painting Activity. Acara tersebut diadakan di Ganara Art, Plaza Indonesia dengan tema “Warna Untuk Bumi Selamatkan Alam Lewat Seni”. Tujuan dari acara ini adalah agar masyarakat bisa lebih aware terhadap lingkungan alam dan totebag painting activity mampu menjadi wadah, untuk membangun kreativitas seni warna yang dimiliki oleh generasi muda.
Wakil Ketua Pelaksana Totebag Painting Activity, Bayu Dwi Nanda mengungkapkan, aktivitas melukis totebag dapat meningkatkan kreativitas dengan cara yang sangat efektif. Melukis totebag bisa membuat totebag menjadi lebih unik dan menarik, sehingga dapat digunakan sebagai sarana untuk menampilkan identitas dan gaya hidup. Selain itu, warna juga dapat digunakan dalam seni daur ulang untuk menciptakan gambaran yang jelas dan menarik. Sebab, masyarakat akan dengan mudah memahami, serta mengingat pesan yang disampaikan.
“Daur ulang menjadi bahan seni adalah cara kreatif untuk meminimalisir limbah dan memberikan pesan tentang pentingnya menjaga lingkungan. Botol plastik hingga kertas bekas dapat dijadikan media untuk melukis. Dengan memanfaatkan bahan daur ulang dalam seni, masyarakat tidak hanya mengurangi jumlah sampah yang masuk ke lingkungan, tetapi juga menginspirasi banyak orang untuk berpikir kreatif,” ujarnya.
Pemateri Totebag Painting Activity, Nanda Kamilina menuturkan, warna merupakan salah satu bentuk seni visual yang memanfaatkan berbagai kombinasi warna agar menghasilkan karya yang memikat dan bermakna. Beragam medium seni, masyarakat dapat menyuarakan kepedulian terhadap alam dan mengajak seseorang untuk ikut serta dalam menjaga keberlangsungan lingkungan.
“Pendekatan seni dalam selamatkan alam bisa sangat bervariasi tergantung pada budaya dan daerah geografisnya. Keunikan masing-masing daerah bisa menjadi penerapan untuk membuat media berdialog, tetapi juga harus dilihat dari sumber utama daerah tersebut. Warna dapat digunakan guna menciptakan suasana yang inspiratif, sehingga masyarakat dapat merasa lebih positif dan termotivasi untuk berpartisipasi dalam upaya pelestarian,” tuturnya.
Dirinya menambahkan, jika kata-kata seringkali terbatas, maka seni membebaskan untuk menyampaikan kompleksitas, serta keindahan alam melalui bahasa warna, puisi, dan gambar, dengan menggabungkan keindahan visual, serta memberikan pesan yang mendalam. Seniman di Indonesia sudah mulai aware dengan adanya system instability, dan generasi muda diberikan banyak inspirasi melalui sebuah karya.
(Azaria Suci Fernada)