Suasana Pestarama sembilan dengan rangkaian lokakarya tiga yang digelar di Ruang Teater lantai satu Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK).
Mahasiswa Program Studi Bahasa dan Sastra Indonesia (PBSI) menggelar Pekan Apresiasi Sastra dan Drama (Pestarama). Acara mengusung tema “Relung Langkah Budayawan Muslim Indonesia”, dengan tujuan pelestarian nilai-nilai ajaran Islam dalam karya budayawan Muslim. Rangkaian agenda yang digelar di Ruang Teater lantai satu Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK), pada Rabu (07/2) tersebut, memaparkan lokakarya tiga dengan tajuk “Tata Panggung dan Artistik”.
Ketua Pelaksana Pestarama, Hayati Badrunnisa menuturkan, persiapan paling utama yang dilakukan untuk pelaksanaan acara adalah koordinasi yang baik. Sebab, banyak hal yang mesti disiapkan sejak pelaksanaan lokakarya satu hingga lokakarya lima.
“Pada dasarnya, Pestarama ini merupakan wadah yang disiapkan untuk mahasiswa PBSI semester enam. Rintangan ketika acara terjadi terkait komunikasi antar angkatan, dimana mereka mesti berkontribusi untuk menghadiri acara. Koordinasi tempat yang harus sudah siap sebelum acara juga menjadi tantangan tersendiri,” tuturnya.
Dirinya berharap, acara akan terlaksana dengan baik dan lancar. Selain itu, pada Pestarama selanjutnya, mahasiswa semester enam dapat lebih berkontribusi lebih jauh lagi. Sebab, hal tersebut bertujuan untuk mengetahui apa yang mesti disiapkan lebih detail sebelum pementasan.
Penata Artistik, Rizki Arief Rahman mengatakan, Pestarama kali ini sangat menarik dan menambah ilmu wawasan terkait tata artistik. Namun, sayangnya pada lokakarya tiga ini tidak menyediakan maket untuk gambaran panggung yang dapat dipresentasikan.
“Maket sendiri adalah tiruan dimensi dalam skala kecil. Untuk materinya, lokakarya kali ini seharusnya digabung menjadi artistik saja. Sebab, tata panggung dan artistik adalah hal yang sama. Dimana penataan artistik yang baik adalah penataan yang sesuai tema, serta dapat menyampaikan peran dan pesan dengan baik kepada penonton,” pungkasnya.
(Gisska Putri Hidayat)