RDK FM

Adanya resesi di Amerika Serikat (AS), Kemenkeu imbau masyarakat waspada. Sumber. VOI Indonesia


Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mewaspadai potensi resesi yang dialami Amerika Serikat (AS). Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kemenkeu, Febrio Kacaribu mengatakan, kondisi AS memang di bawah ekspektasi. Hal tersebut terlihat dari tingkat pengangguran yang lebih tinggi dari perkiraan. Namun di samping hal itu, tingkat suku bunga masih dipertahankan secara tinggi dalam waktu yang bersamaan. Resesi yang dialami AS tentu akan sedikit mendatangkan pergeseran bagi ekonomi global, tidak terkecuali Indonesia. Menyikapi hal tersebut, mahasiswa UIN Jakarta memberikan pendapatnya.

Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB), jurusan Perbankan Syariah (PS), semester empat, Muhammad Aryo Bimo mengatakan, penurunan suku bunga AS dapat mengurangi tekanan aliran modal asing keluar dari Indonesia sehingga meningkatkan daya tarik investasi dalam negeri. Selain itu, suku bunga obligasi pemerintah Indonesia yang turut menurun akan mampu membantu pembiayaan utang dan stabilitas makro ekonomi Indonesia. 

“Ketidakpastian ekonomi global dan pengurangan aliran modal dapat menyebabkan depresiasi rupiah terhadap dolar AS. Jika investor global menarik modalnya dari pasar negara berkembang seperti Indonesia, hal tersebut tentu akan dapat memberikan tekanan lebih lanjut pada rupiah. Harapan saya semoga kekuatan dan stabilisasi mata uang rupiah dapat terus membaik sehingga mampu bersaing kuat dalam perekonomian global,” tuturnya.

Mahasiswa Fakultas Syariah dan Hukum (FSH), jurusan Hukum Ekonomi Syariah (HES), semester empat, Deswara Arsinta Nugraha menanggapi, dapat diketahui bahwa AS adalah salah satu pasar ekspor utama bagi Indonesia. Jika terjadi resesi di AS, maka permintaan terhadap barang dan jasa dari Indonesia bisa menurun, sehingga berdampak negatif pada sektor ekspor dan pertumbuhan ekonomi. 

“Potensi resesi di AS dapat mempengaruhi perekonomian Indonesia melalui beberapa saluran, seperti penurunan permintaan ekspor, investasi asing, hingga cadangan devisa. Untuk menghadapi potensi dampak, terdapat langkah yang dapat dilakukan Indonesia, seperti peningkatan daya saing, pengelolaan kebijakan ekonomi, serta pengembangan infrastruktur dan investasi. Intinya, Indonesia harus tetap pada posisi waspada menghadapi situasi ini,” jelasnya.

(Keyzar Devario)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *