Potret lansia yang menjadi salah satu prioritas. Sumber. Jurnal Jabar ID
Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) mengungkap salah satu isu strategis dalam bidang pembangunan keluarga, yakni rendahnya kualitas hidup lanjut usia (lansia), serta kemampuan keluarga dalam merawatnya. Dengan itu, perlu dibentuknya tameng prioritas bagi lansia untuk mengatasi hal tersebut. Pada dasarnya, kesadaran memang harus ditumbuhkan dan diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari.
Mahasiswa Fakultas Syariah dan Hukum (FSH), jurusan Hukum Keluarga (HK), semester empat, Ahmad Ardiansyah menuturkan, keberadaan lansia memang harus diperhatikan, khususnya ketika memprioritaskan dalam setiap aktivitas.
“Kesadaran akan kepedulian dapat dimulai dari kegiatan sehari-hari, seperti menyediakan tempat duduk prioritas bagi lansia, mendahulukan lansia ketika sedang dalam antrean, dan lain sebagainya. Penting bagi masyarakat untuk menjunjung tinggi sikap hormat kepada yang lebih tua, hingga mengajak masyarakat untuk memprioritaskan lansia di berbagai situasi,” tuturnya.
Mahasiswa Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK), jurusan Pendidikan Kimia, semester empat, Shafa Nuryasnasyita menjelaskan, keberadaan lansia memang sudah sepatutnya diprioritaskan. Namun, prioritas juga dapat diberikan kepada penyandang lainnya yang membutuhkan, seperti wanita mengandung hingga anak kecil.
“Realitanya, banyak kasus masyarakat yang kurang peka akan pentingnya prioritas terhadap golongan orang yang termasuk di dalamnya. Contoh kecilnya saat berada di kendaraan atau fasilitas umum lainnya. Banyak oknum yang tidak mau mengalah untuk memberikan kursi kepada yang hak. Semoga kesadaran masyarakat lebih dipertajam lagi, serta mampu untuk mengalah,” jelasnya.
(Keyzar Devario)