Fasilitas di Bandung yang rusak akibat pengguna permainan Koin Jagat yang tidak bertanggung jawab. Sumber. Tirto.id
Sejak awal Januari 2025, permainan Koin Jagat kini populer di Indonesia. Dalam permainan ini, peserta mencari koin tersembunyi yang dapat ditukarkan dengan uang tunai. Namun, aktivitas ini menuai kontroversi di masyarakat karena sering merusak fasilitas umum bagi pengguna yang tidak bertanggung jawab. Laporan menunjukkan bahwa beberapa pemain merusak fasilitas, seperti memanjat pagar atau menginjak taman saat berburu koin. Pengembang aplikasi juga mengimbau pemain agar tetap sopan dan bertanggung jawab dalam mencari koin.
Mahasiswa Fakultas Syariah dan Hukum (FSH), jurusan Hukum Keluarga, semester sembilan, Muhammad Fadhillah Askar menuturkan, permainan koin Jagat memiliki dampak positif dan negatif. Di satu sisi, permainan ini dapat meningkatkan ekonomi masyarakat. Di sisi lain, banyak laporan tentang kerusakan fasilitas umum akibat perilaku pemain yang terlalu fokus pada hadiah.
“Pemerintah dan pengelola permainan Koin Jagat diharapkan segera mengevaluasi serta mengambil tindakan tegas, yakni terhadap pengguna aplikasi yang menyebabkan kerusakan serius di fasilitas umum. Seperti di Stadion Gelora Bung Karno (GBK), Alun-Alun Kota Surabaya, dan Alun-Alun Kota Bandung,” tuturnya.
Mahasiswa Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi (FDIKOM), jurusan Kesejahteraan Sosial (Kessos), semester delapan, Intan Nurmaisyah menjelaskan, permainan koin jagat seharusnya tidak menimbulkan beberapa masalah yang dapat merugikan berbagai pihak di Indonesia. Namun, pengguna permainan koin jagat kerap mementingkan dirinya sendiri tanpa melihat dampak buruk yang akan terjadi.
“Saya berharap, hal ini dapat dievaluasi dengan baik. Masyarakat harus kooperatif dengan pemerintah, serta pengelola agar dapat melaksanakan permainan tersebut sesuai dengan peraturan, yakni tanpa merusak fasilitas umum yang dapat menimbulkan kerugian,” jelasnya.
(Yuzka Al-Mala didukung oleh Azaria Suci Fernada)