RDK FM

Kartu Indonesia Pintar (KIP-K). Sumber. Tribunnews.com


Beberapa hari belakangan, terdapat mahasiswa penerima Kartu Indonesia Pintar Kuliah (KIP-K) viral di media sosial karena terlihat hidup bergaya hedonisme. Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK), bidang Koordinasi Peningkatan Kualitas Pendidikan dan Moderasi Beragama\, Warsito menjelaskan, bahwa program KIP-K telah dirancang secara detail untuk pihak yang layak menerima beasiswa. Pihaknya juga tidak menutup diri terhadap adanya penerima yang salah sasaran terkait penyaluran beasiswa, merujuk pada kasus penerima KIP-K yang bergaya hedonistik.

Pengurus Forum Mahasiswa Bidikmisi KIP-K, Julia Ulvatmi mengatakan, hingga saat ini, sudah dilakukan pendataan ulang terhadap mahasiswa yang mendaftar program KIP-K. Untuk penyeleksiannya sendiri dilakukan oleh pemerintah tanpa intervensi dari mahasiswa, sehingga harus lebih transparan lagi ketika menyeleksi berkas.

“Perlu adanya penguatan pemerintah dalam seleksi dan menganalisa banyaknya data dari pendaftar. Untuk seleksi sendiri perlu ada peningkatan, misalnya seperti pada tahun 2022. Terdapat wawancara yang dilakukan oleh dosen, sehingga meminimalisir terjadinya kesalahan sasaran penerima KIP-K,” ungkapnya.

Salah satu penerima KIP-K, Nur Sya’bani menjelaskan, mahasiswa rata-rata mendaftar program KIP-K dengan alasan ingin mengurangi tanggungan uang kuliah tunggal (UKT), bukan karena tidak mampu dalam sektor ekonomi keluarga. Sehingga banyak mahasiswa lain yang benar-benar butuh tidak mendapatkan beasiswa tersebut. 

“Bagi penerima beasiswa KIP-K, jangan pernah menyalahgunakan uang tersebut untuk foya-foya. Gunakanlah sebaik mungkin untuk membantu kebutuhan kuliah. Harapannya, semoga penyaringan mahasiswa KIP-K lebih diperketat, khususnya saat survei langsung ke rumah pendaftar untuk meminimalisir terjadinya pemalsuan data berkas,” pungkasnya.

(Edith Indah Lestari)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *