Pihak sekolah yang kerap mengawasi berjalannya program MBG. Sumber. Olenka.id
Belum genap satu bulan, program Makan Bergizi Gratis (MBG) menimbulkan banyak polemik salah satunya terkait pengadaan wadah makanan. Kepala Badan Gizi Nasional, Dadan Hindayana menjelaskan, bahwa program ini tidak memungut biaya sama sekali termasuk dalam penyediaan wadah makanan. Sebab, pemerintah sudah menyiapkan wadah makanan berbahan stainless steel untuk program makan bergizi gratis. Masyarakat diimbau untuk mengakses informasi resmi Badan Gizi Nasional (BGN) dan dapat dipastikan tidak ada pemungutan biaya sedikitpun.
Mahasiswa Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK), jurusan Pendidikan Matematika, semester delapan, Naurah Nazifah menuturkan, program MBG yang dipungut biaya ini tidak dibenarkan. Pemungutan biaya ini dapat disalah gunakan, sehingga pihak yang berwajib harus dengan tegas menangani pungutan ini. Sebab, tujuan dari program ini untuk memenuhi gizi para siswa agar stabil, bukan untuk memberatkan orang tua maupun para siswa.
“Program makan bergizi gratis ini harus lebih ditegaskan lagi karena seharusnya tidak ada pemungutan biaya, sehingga masyarakat dapat melaporkannya. Pemerintah perlu mengupayakan apa yang dijalankan dari program ini, agar tidak merugikan orang tua terutama para siswa,” tuturnya.
Mahasiswa Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi (FDIKOM), jurusan Kesejahteraan Sosial (KESSOS), semester delapan, Alifa Harum menjelaskan, adanya pemungutan biaya ini seharusnya tidak dilakukan oleh pihak sekolah. Pungutan biaya ini akan memberatkan pihak orang tua ataupun para siswa karena dapat merugikan.
“Saya berharap, dengan adanya program makan bergizi gratis, pemerintah dapat lebih aware terkait dengan adanya implementasi pemungutan biaya. Maka, ketika terdapat oknum dari sekolah yang melakukan pemungutan biaya yang tidak seharusnya, penting bagi mahasiswa dan masyarakat untuk meningkatkan kesadaran akan isu ini,” ujarnya.
(Safia Salsabila Putri didukung oleh Rayhan Anugerah Ramadhan)