Pengajaran coding pada anak usia dini yang menimbulkan pro dan kontra. Sumber. BantenNews.co.id
Pada zaman maraknya perkembangan teknologi layaknya kini, banyak perspektif yang mengatakan bahwa anak-anak perlu mulai diajarkan tata cara coding. Hal tersebut bertujuan agar mereka memiliki kemampuan dan keterampilan yang esensial di era digital. Terlebih, kemampuan coding banyak diperlukan di pasar kerja untuk masa depan. Dorongan terkait pengajaran coding terhadap anak-anak tentu mendatangkan banyak pro dan kontra masyarakat.
Mahasiswa Fakultas Adab dan Humaniora (FAH), jurusan Sastra Inggris, semester enam, Ahmad Zaky Farrizky mengatakan, pendidikan coding bagi anak usia dini tentu akan mendatang banyak manfaat. Sebab, hal itu akan membantu perkembangan pengetahuan yang dimiliki untuk masa depan mereka.
“Di samping banyaknya dampak positif yang akan diterima untuk bekal masa depan, pendidikan coding sejatinya juga akan menimbulkan dampak negatif bagi anak. Misalnya seperti rusaknya otak jika menyerap ilmu coding di luar batas kemampuan karena belum memenuhi kapasitas, kurangnya kecenderungan membagi waktu, hingga terbatasnya ruang bermain,” tuturnya.
Mahasiswa Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi (FDIKOM), jurusan Kesejahteraan Sosial (Kessos), semester dua, Nabila Azzahroh menuturkan, pendidikan coding bagi anak usia dini sepatutnya bukan menjadi suatu kewajiban. Sebab, masih banyak bidang pendidikan lainnya yang jauh dibutuhkan untuk anak seusianya.
“Dalam masa emas, yakni masa pertumbuhan mereka, pengajaran yang seharusnya diberikan adalah pengetahuan digital. Sebab, pengetahuan itu akan berhubungan langsung dengan ilmu pengetahuan. Mungkin di sisi lain hal positif yang akan diterima adalah terlatihnya pola pikir dan fokus sejak dini. Namun, efek kecanduan juga tidak bisa lepas sebagai dampak negatif dari teknologi,” jelasnya.
(Keyzar Devario)