RDK FM

Presiden RI, Prabowo Subianto saat melakukan pidato. Sumber. EMedia DPR RI


Maraknya praktik korupsi di kalangan pejabat dan pengusaha semakin memicu keprihatinan generasi muda, terutama mahasiswa. Hal ini harus segera dihentikan, karena jika terus terjadi, maka akan mengorbankan  masa depan generasi penerus. Selain itu, masih banyak masyarakat Indonesia yang hidup di bawah garis kemiskinan, sehingga jika dibiarkan, maka dampaknya akan sangat merugikan, mulai dari terhambatnya pembangunan hingga meningkatnya ketimpangan ekonomi. Hal ini disampaikan langsung oleh Presiden Republik Indonesia (RI), Prabowo Subianto pada keterangan resminya Minggu (20/10).

Mahasiswa Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi (FDIKOM), jurusan Manajemen Dakwah (MD), semester sembilan, Farhannudin menuturkan keprihatinannya terkait meningkatnya praktik korupsi di kalangan pejabat dan pengusaha, meskipun berbagai kebijakan anti-korupsi telah diterapkan. 

“Menurut saya, masalah utama terletak pada budaya politik dan mentalitas para pejabat yang memanfaatkan posisi mereka untuk kepentingan pribadi. Jadi, kasusnya bukan hanya soal kebijakan, tetapi juga pada mentalitas para pejabat yang mengesampingkan kepentingan publik,” ujarnya.

Mahasiswa Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi (FDIKOM), jurusan Pengembangan Masyarakat Islam (PMI), semester tiga, Aulia Nawal menuturkan, para generasi muda, terutama mahasiswa memiliki peran penting dalam mengubah kondisi ini. Menurutnya, kampus bisa menjadi pusat gerakan anti-korupsi dengan cara yang serius.

“Jika korupsi terus merajalela, pembangunan akan terhambat, dan kita sebagai generasi mendatang akan menanggung beban dari tata kelola yang buruk.  Dengan itu, untuk tindakan serius, mahasiswa dapat mengadakan diskusi terbuka, seminar, atau membentuk kelompok-kelompok yang fokus pada isu tersebut untuk mencari solusi,” pungkasnya.

(Edith Indah Lestari)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *