
Proses skrining kesehatan yang akan diberlakukan gratis di hari ulang tahun warga Indonesia mulai Februari mendatang. Sumber. Tempo.co
Pemerintah Indonesia akan meluncurkan program skrining kesehatan gratis mulai Februari 2025, di mana program dapat diakses warga pada hari ulang tahun mereka. Program tersebut bertujuan guna mendeteksi dini penyakit sesuai usia, seperti penyakit bawaan lahir pada balita, obesitas dan diabetes pada remaja, kanker pada dewasa, serta alzheimer dan osteoporosis pada lansia. Skrining dilakukan di Puskesmas dan sekolah, dengan cukup membawa identitas. Program ini dinilai efektif untuk mencegah komplikasi dan kematian akibat penyakit.
Mahasiswa Fakultas Sains dan Teknologi (FST), jurusan biologi, semester tiga, Muhammad Fazly Mawla menuturkan, program tersebut sangat bermanfaat karena dapat membantu masyarakat mendeteksi penyakit sejak dini. Hal ini tidak hanya mencegah komplikasi dan kematian, tetapi juga menggeser pola pikir masyarakat dari fokus pada pengobatan menjadi pencegahan, sehingga kualitas hidup masyarakat bisa meningkat secara signifikan.
“Saran saya, pertama, pemerintah perlu melakukan sosialisasi yang lebih luas agar masyarakat paham pentingnya skrining kesehatan dan memanfaatkan layanan ini. Kedua, fasilitas kesehatan harus dipastikan memiliki peralatan dan tenaga medis yang cukup agar pelaksanaan program berjalan lancar. Ketiga, kolaborasi lintas sektor, seperti dengan komunitas dan sektor swasta, perlu digalakkan supaya program ini menjangkau lebih banyak orang,” ujarnya.
Dirinya menambahkan, pemerintah juga perlu menggunakan data hasil skrining untuk menyusun kebijakan kesehatan yang lebih terarah dan berbasis bukti. Selain itu, akses layanan ini juga harus benar-benar merata, termasuk bagi masyarakat di daerah terpencil, agar tidak ada yang terlewatkan dari manfaat program ini.
Mahasiswa Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi (FDIKOM), jurusan Kesejahteraan Sosial (Kessos), semester tiga, Muhammad Zuhair Rahman mengungkapkan, program ini sangat dianjurkan agar masyarakat lebih peduli terhadap kesehatan diri sendiri. Ditambah dengan aplikasi Satu Sehat,maka pemantauan kesehatan pribadi menjadi lebih mudah dilakukan. Kesadaran dan kepedulian terhadap kesehatan diri sendiri dapat lebih ditingkatkan.
“Harapan saya, program ini dapat mempermudah masyarakat untuk lebih peduli terhadap penyakit, seperti kanker, TBC, atau HIV yang membutuhkan pengendalian rutin. Fasilitas pendukung, seperti rumah sakit, aplikasi, sarana, prasarana, dan ambulans juga perlu diperluas jangkauannya karena kesehatan sangat penting. Program ini bisa menjadi solusi, tetapi kesadaran akan kesehatan harus dimulai dari diri sendiri,” pungkasnya.
(Fadil Achmad Fauzi)