RDK FM

Pementasa drama Masyitoh, karya sastrawan Ajip Rosidi pada Selasa (20/5). Sumber. Dok. Pribadi


Pementasan drama bertema Masyitoh, karya sastrawan Ajip Rosidi, digelar pada Selasa (20/5) di Gedung Teater Bulungan, Jakarta Selatan. Acara ini merupakan bagian dari rangkaian Pestarama ke-10 yang diselenggarakan oleh Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (PBSI), Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK), UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Pementasan berlangsung dari pukul 18.45 hingga 21.00 WIB dengan tujuan sebagai wadah ekspresi mahasiswa dalam menghidupkan karya sastra melalui pertunjukan seni.

Salah satu Badan Pengurus Harian (BPH), Ratri Indah Purwandari menjelaskan? persiapan pementasan telah dilakukan sejak jauh hari dan secara bertahap. Tantangan terbesar dalam mengelola acara berskala besar terletak pada koordinasi antar tim, namun hal inj berhasil diatasi dengan membangun kekompakan dan merangkul seluruh anggota panitia. Persiapan yang dimulai sejak Desember 2024 membuahkan hasil positif, terlihat dari antusiasme penonton yang dinilai sangat menikmati jalannya pementasan.

“Momen paling berkesan adalah saat pementasan berlangsung, karena menjadi inti dari seluruh rangkaian acara yang telah dipersiapkan dengan matang. Pementasan ini juga meninggalkan kesan mendalam bagi para peserta, terlihat dari semangat mereka sejak awal hingga akhir acara,” jelasnya.

Salah satu pengunjung Pestarama, Rizqa Madani, menyampaikan kesan dan pesan terhadap jalannya acara. Apresiasi disampaikan kepada seluruh tim dan pemain yang telah mempersiapkan pertunjukan sejak jauh hari. Visualisasi yang ditampilkan dianggap menarik dan berhasil menyampaikan pesan cerita dengan kuat.

“Sangat menarik melihat sisi lain dari perjuangan umat Muslim di masa lalu. Pementasan ini membuka wawasan saya tentang keberagaman sejarah yang selama ini jarang diketahui. Saya sangat takjub melihat visualisasi cerita yang disampaikan. Pementasan ini sangat menyentuh karena mengangkat nilai perjuangan dan keberanian umat Islam,” ucapnya.

(Maura Maharani Rizky)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *