
Kilang minyak sebagai tempat penting dalam pemurnian minyak mentah. Sumber. shasolo.com
Pembangunan kilang minyak baru dengan kapasitas satu juta barel per hari akan dilakukan di Kalimantan, Sulawesi, Jawa, Maluku, dan Papua. Langkah ini bertujuan mengurangi ketergantungan pada impor minyak, memperkuat ketahanan energi nasional, serta membuka peluang lapangan kerja baru dan memperkuat sektor energi domestik. Proyek ini juga akan meningkatkan kemandirian energi nasional.
Mahasiswa Fakultas Sains dan Teknologi jurusan Teknik Informatika semester empat, Muhammad Radhya Firaz Maynard mengungkapkan proyek ini memiliki potensi besar dalam meningkatkan perekonomian Indonesia dengan memperkuat kemandirian ekonomi nasional. Dengan pengelolaan yang tepat, proyek ini dapat mendorong pertumbuhan industri dalam negeri dan mengurangi ketergantungan pada sumber daya eksternal, sehingga Indonesia lebih mandiri dalam menghadapi tantangan ekonomi global.
“Peningkatan kapasitas kilang minyak juga akan membuka peluang lapangan kerja baru bagi mahasiswa. Hal itu juga dapat memanfaatkan potensi keahlian mereka untuk berkontribusi dalam pembangunan negara. Implementasi proyek ini harus dilakukan secara optimal untuk memastikan manfaatnya dirasakan oleh masyarakat luas. Oleh karena itu, pengawasan masyarakat sangat diperlukan untuk memastikan dampak positif yang dihasilkan sesuai dengan harapan,” ungkapnya.
Mahasiswa Fakultas Adab dan Humaniora (FAH), jurusan Tarjamah, semester delapan, Afifatun Nabila mengatakan, Proyek yang dirumuskan oleh Presiden Prabowo Subianto dan Menteri Investasi Bahlil Lahadalia diproyeksikan membawa manfaat besar bagi bangsa dan masyarakat. Proyek ini diharapkan membuka peluang kerja bagi mahasiswa di bidang terkait, namun memerlukan pengawasan untuk menghindari dampak negatif.
“Proyek ini merupakan prioritas utama bagi Indonesia, sehingga pelaksanaannya harus dilakukan secara optimal untuk mencapai hasil maksimal dan memberikan manfaat luas bagi masyarakat. Dengan pelaksanaan yang tepat, proyek ini diharapkan berjalan sesuai rencana tanpa menimbulkan kekecewaan bagi bangsa Indonesia. Proyek ini juga akan memperkuat ketahanan energi nasional, mengurangi ketergantungan pada impor, dan menciptakan lapangan kerja baru,” pungkasnya.
(Fayruz Zalfa Zahira)