RDK FM

Pengenalan angka terhadap anak Taman Kanak Kanak (TK). Sumber. Radar Banyumas


Instruksi terbaru oleh presiden Indonesia Prabowo Subianto mengenai penerapan pengajaran matematika sejak Taman Kanak-Kanak (TK) menimbulkan pro dan kontra di kalangan mahasiswa, akademisi, hingga masyarakat. Ada pun program ini dirancang dengan bertujuan untuk meningkatkan literasi numerasi sejak dini.

Mahasiswa Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK), jurusan Pendidikan Matematika (PM), semester lima, Abdul Latif Kusuma menuturkan, dirinya mengaku setuju dengan kebijakan tersebut. Menurutnya, anak-anak sudah harus diperkenalkan dengan ilmu matematika sejak dini.

“Rencana ini merupakan hal yang apik, tetapi tentu pendekatannya harus sesuai dengan usia mereka. Matematika tidak harus dimulai dari hal-hal yang rumit, tetapi bisa melalui permainan atau aktivitas sehari-hari. Dengan begitu, mereka bisa belajar tanpa merasa terbebani,” ungkapnya.

Mahasiswa Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi (FDIKOM), jurusan Manajemen Dakwah (MD) semester tiga, Syaiful Akbar mengungkapkan, pengadaan inovasi tersebut tidak sepenuhnya dapat diterima masyarakat. Jadi, pengajaran matematika pada tingkat TK harus dilakukan secara perlahan, sesuai dengan porsi usia mereka.

“Di usia itu, anak-anak masih dalam tahap perkembangan emosi dan sosial, jadi fokusnya sebaiknya lebih pada pengembangan soft skills. Jika dipaksakan terlalu dini, hal tersebut bisa membuat anak-anak justru takut dengan matematika di kemudian hari,” tutupnya.

(Keyzar Devario)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *