Masyarakat Muslim yang turut memperingati tahun baru Islam yang ke 1446 H melalui pawai obor. Sumber. Blibli.com
Pada (08/7), seluruh umat Islam di seluruh dunia merayakan datangnya bulan Muharram yang penuh berkah. Muharram, yakni bulan pertama dalam kalender Hijriah, memiliki keistimewaan tersendiri. Diantaranya yang membuat bulan ini begitu istimewa adalah peristiwa sejarah, seperti hijrahnya Nabi Muhammad SAW dari Mekah ke Madinah. Bulan ini dianggap suci, karena berbagai amalan baik yang dilakukan pada bulan ini mendapatkan pahala yang jauh lebih besar.
Mahasiswa Fakultas Ushuluddin, jurusan Ilmu Tasawuf, semester delapan, Lutfia Aziz menjelaskan, bulan Muharram diistimewakan salah satunya karena pergantian tahun dalam kalender Islam, serta banyak amalan yang pahalanya dilipatgandakan. Selain itu, dalam bulan ini seluruh umat Muslim telah kembali dibersihkan dan suci.
“Pada tahun baru Islam, jiwa seorang Muslim akan dibersihkan kembali, sehingga kita dianjurkan untuk meminum susu saat memasuki bulan Muharram. Dalam memperingati bulan Muharram, umat Muslim memperbanyak ibadah seperti puasa Asyura dan melakukan berbagai kegiatan amal kebaikan. Dengan memahami latar belakang dan makna bulan Muharram, kita dapat menghargai lebih dalam tradisi dan keistimewaannya,” tuturnya.
Mahasiswa Fakultas Dirasat Islamiyyah (FDI), jurusan Dirasat Islamiyyah, semester empat, Anisa Rifdah menuturkan, Muharram adalah bulan dimana umat Islam dianjurkan untuk menghindari pertikaian dan berfokus pada ibadah. Muharram juga merupakan bulan dimana diharamkan atau dilarang berperang dalam bulan ini.
“Umumnya, umat Islam memperingati bulan Muharram dengan cara berpuasa Asyura, memperbanyak ibadah seperti sholat, dzikir, beramal, serta bagi umat Syiah akan mengenang syahidnya cucu Nabi Muhammad SAW, yaitu Imam Husain, yakni ketika gugur dalam pertempuran Karbala. Amalan yang dianjurkan yaitu berpuasa di hari ke-10 dan memperbanyak puasa sunnah, dan yang pastinya menjauhi maksiat,” pungkasnya.
(Gisska Putri Hidayat)