RDK FM

Masyarakat turut memperingati hari bumi sedunia 2024. Sumber. Greeners.co


Melihat realita, kondisi bumi pada saat ini kurang baik-baik saja. Mulai dari faktor pencemaran udara atau polusi, buang sampah yang tidak ditujukan pada penampungan sampah, dan lain sebagainya. Peringatan hari bumi sedunia pada Senin (22/04), menjadi cerminan bahwa sebagai masyarakat dunia perlu melek mata terhadap keberlanjutan ekosistem yang semakin terkikis. Sebab, World Health Organization (WHO) telah mencatat dampak dari hal tersebut, yakni 6,7 juta orang setiap tahunnya meninggal karena polusi dan kerusakan lingkungan.

Mahasiswa Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK), jurusan Pendidikan Biologi, semester enam, Rocie Hendi Setiawan menjelaskan, untuk menjaga bumi, masyarakat dapat memulai dari pengelolaan sampah menjadi barang yang dapat digunakan sehari-hari, atau di daur ulang. Hal ini bertujuan agar Tempat Pembuangan Sementara (TPS) tidak semakin menumpuk.

“Aksi nyata turut memperingati hari bumi dapat melalui sosialisasi sebagai tahap awal. Perlu dikerahkannya edukasi terkait pengolahan sampah kepada masyarakat guna mengurangi penumpukan sampah. Di sisi lain, masyarakat mesti melakukan reboisasi untuk menghasilkan udara segar. Untuk aksi yang lain, masyarakat dapat dominan menggunakan transportasi umum untuk mengurangi pencemaran udara yang berasal dari kendaraan pribadi,” tuturnya.

Mahasiswa Fakultas Ilmu Syariah dan Hukum (FSH), jurusan Hukum Pidana Islam (HPI), semester empat, Ridha Rosa Hidayat menuturkan, upaya dasar yang dapat dilakukan masyarakat adalah memisahkan sampah yang organik dan non-organik, serta tidak membakar sampah rumah tangga yang menyebabkan polusi udara.

“Penting adanya upaya pemerintah, atau lembaga berwenang dalam memberikan edukasi terkait langkah-langkah yang bisa dilakukan masyarakat untuk menjaga bumi. Hal ini bertujuan guna memberikan edukasi yang menyadarkan masyarakat bahwa sebagai masyarakat bumi, masih banyak yang harus dibenahi. Semoga pemerintah memberikan peran yang signifikan terhadap solusi pencemaran polusi, limbah, hingga kerusakan lainnya yang berdampak negatif pada lingkungan,” jelasnya.

(Edith Indah Lestari)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *