Seminar di Teater Lantai Dua FDIKOM yang menjadi salah satu rangkaian agenda Fesdak.
Pada Jumat (06/9), Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi (FDIKOM) sukses menggelar Dies Natalis yang berkolaborasi dengan Festival Dakwah (Fesdak). Acara tersebut diadakan dalam rangka memperingati ulang tahun FDIKOM yang ke-34 di Gedung FDIKOM, dan juga diramaikan oleh dosen-dosen sekitar gedung FDIKOM. Rangkaian acara diisi dengan pameran booth dari setiap jurusan, lembaga yang ada di kampus, serta pihak lain yang bekerja sama dengan FDIKOM. Acara Dies Natalis juga diisi dengan beberapa seminar yang digelar di Ruang Teater Lantai Dua.
Ketua pelaksana Fesdak, Hafizh Albanan mengungkapkan, dalam rangka memeriahkan milad FDIKOM, acara Fesdak yang diadakan oleh Dewan Eksekutif Mahasiswa (DEMA) Fakultas berkolaborasi dengan FDIKOM turut diawasi oleh para dosen. Tujuan diadakannya acara tersebut adalah memeriahkan milad FDIKOM, serta mengajak mahasiswa FDIKOM turut merasakan euforia milad, serta menjadi roda penggerak bagi mahasiswa baru.
“Kendala yang dialami selama mempersiapkan acara tersebut adalah sumber daya manusia (SDM) yang kurang kompeten selama menjalani berbagai tugas yang ada. Setelah adanya berbagai rangkaian acara Fesdak, acara selanjutnya adalah Olimpiade Dakwah yang diisi dengan kompetisi olahraga badminton dan futsal pada hari Senin dan Selasa nanti,” ujarnya.
Koordinator acara Fesdak, Wildan Afad menuturkan, acara Dies Natalis merupakan acara yang diadakan oleh para dosen yang berkolaborasi dengan Fesdak, serta turut diramaikan oleh para mahasiswa di FDIKOM. Tujuan dari adanya acara tersebut adalah untuk meningkatkan hubungan antarjurusan yang ada di FDIKOM, serta memeriahkan ulang tahun FDIKOM yang ke-34.
“Terkait kendala dari keseluruhan rangkaian agenda, kendala yang ada selama menjalani acara adalah bentrok waktu dengan kegiatan akademik lainnya. Harapannya, semoga dengan adanya acara tersebut akan menimbulkan pengaruh positif untuk semua jurusan di FDIKOM, serta pastinya meningkatkan solidaritas FDIKOM ke depannya,” pungkasnya.
(Fadil Achmad Fauzi)